Friday, April 29, 2005

Segera Selesaikan Audit PDAM (PDAM audit to be completed soon)

Source: Pikiran Rakyat




CIMAHI, (PR).-
BPKP Provinsi Jawa Barat diharapkan bisa segera menyelesaikan proses audit terhadap PDAM Tirta Raharja Kab. Bandung, sehingga asetnya bisa segera diserahkan kepada Kota Cimahi. Namun, pelaksanaannya hendaknya tidak terpengaruh pada ”pesanan” Pemkab Bandung.

“Sebagai tim independen, diharapkan hasil audit yang dilakukan BPKP itu bukan merupakan pesanan Kab. Bandung. Kami pun berharap dengan adanya audit itu berarti sudah ada niatan baik dari bupati untuk menyerahkan PDAM ke Kota Cimahi,” ujar Asisten Administrasi dan Keuangan Kota Cimahi Drs. H. Encep Saepulloh ketika rapat kerja dengan Komisi B DPRD Kota Cimahi di Ruang Panitia Musyawarah (Panmus) DPRD Cimahi, Jln. Gatot Subroto, Rabu (27/4).

English Translation

CIMAHI, (PR).-
BPKP the West Javanese Province it was hoped could immediately resolve the process of the audit against PDAM Raharja Kab Water.Bandung, so as his assets could be immediately handed over to the Cimahi City. However, his implementation preferably was unaffected to ”pesanan” Pemkab Bandung.

“Sebagai the team of the independent, was hoped for by results of the audit that were carried out by the BPKP not was the Kab order. Bandung. We then hoped with the existence of the audit significant has been niatan both from the regent to hand over PDAM to the City Cimahi,” said the administrative Assistant and City Finance Cimahi Drs. H. Encep Saepulloh when the working meeting by the Commission of B DPRD the Cimahi City in Space of the Conference Committee (Panmus) DPRD Cimahi, the Road. Gatot Subroto, Wednesday (27/4).


Indikasi penundaan penyerahan aset tersebut terbukti dengan tidak cepat diresponsnya surat Wali Kota Cimahi pada 19 Februari 2004 tentang pengalihan PDAM kepada Pemkot Cimahi. Kemudian, surat susulan dilayangkan kembali pada 19 April 2004. Surat itu pun, baru dibalas oleh Bupati Bandung pada 16 Desember 2004 perihal identifikasi aset dan pinjaman PDAM.

Encep didampingi Kabag Hukum, M. Suryadi, S.H. dan Kabag Perlengkapan, Drs. H Ibrahim mengatakan, Pemkot Cimahi sudah berupaya semaksimal mungkin melakukan pendekatan kepada Pemkab Bandung agar aset PDAM tersebut diserahkan ke Kota Cimahi. Namun, upaya tersebut sepertinya masih terbentur pada kepentingan tertentu yang lebih besar lagi. Sementara, Pemerintah Provinsi Jabar yang menjadi fasilitator pada pembahasan aset tersebut telah meminta Pemkab Bandung untuk menyerahkan aset tersebut ke Cimahi.

Padahal, katanya, jika aset PDAM diserahkan ke Cimahi, Pemkot Cimahi siap menanggung utangnya yang menurut informasi terakhir sekira Rp 14 miliar. Namun, utang itu harus dihitung dengan jelas, sesuai aturan Mendagri bahwa sebelum penyerahan BUMD harus dilakukan pengauditan oleh lembaga independen. Selain itu, mereka menjamin tidak akan memecat seluruh seluruh karyawan PDAM dan siap membeli bahan baku air dari Kab. Bandung.

Menyikapi hal itu, jajaran Komisi B yaitu Dra. Nani S. Wahidah, Euis Daryati, Ir. Syamsurijal, M.M., Drs. Dudung Kurnia, Rd. Agus Sutragus, dan Sudjatmiko mendesak Pemkot Cimahi untuk terus melakukan pendekatan ke Pemkab Bandung. Karena berdasarkan UU No. 9 Tahun 2001 tentang pembentukan Kota Cimahi, selambat-lambatnya aset PDAM Kab. Bandung, Provinsi Jabar, dan pemerintah pusat yang ada di Cimahi harus diserahkan ke Kota Cimahi setahun setelah Cimahi dibentuk menjadi kota.

Read more!(Selengkapnya)

Thursday, April 28, 2005

Penggantian Pipa PDAM Sepengetahuan DPU (Public Works informed of PDAM pipe replacement)

Source: Suara Merdeka

KARANGASEM - Penggantian pipa yang dilakukan PDAM Solo dari Umbul Ingas Desa Cokro, Kecamatan Tulung, Klaten sudah diberitahukan kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Klaten. Pemberitahuan disampaikan lewat surat No 694.2/368/PAM tanggal 4 April 2005. ''Selain kepada DPU, kami juga memberitahukan kepada aparat Desa Kebonharjo, Keprabon, Kwangen di Kecamatan Polanharjo dan Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu. Keempat desa itu dilewati jaringan pipa air PDAM,'' kata Kepala BagianDistribusi PDAM Solo, Ir Agung Setiawan, kemarin.

Hal itu diungkapkan Agung menanggapi adanya keluhan petani lewat Koordinator Koalisi Masyarakat Klaten soal penggantian pipa tersebut (Suara Merdeka, 26/4). Para petani yang saat ini merasa kekurangan air menganggap penggantian pipa dilakukan PDAM untuk memperbesar debit air. "Jaringan pipa besi itu sudah ada sejak 1928 dan kondisinya sudah tua. Kami hanya menggantikan dengan ukuran yang sama yaitu 500 milimeter. Tidak memperbesar ukuran pipa,'' katanya.

English Translation

KARANGASEM - the Replacement of the pipe that was carried out PDAM Solo from Umbul Ingas the Cokro Village, the Subdistrict helped, Klaten has been informed to the Klaten Public Works Section Head. The notification was sent through the No letter 694. 2/368/PAM April 4 2005. Apart from to DPU, we also informed to Kebonharjo Village apparatus, Keprabon, Kwangen in the Polanharjo Subdistrict and the Delanggu Village, the Delanggu Subdistrict. The four villages were passed by the PDAM network of the water pipe, the headword of BagianDistribusi PDAM Solo, Ir Agung Setiawan, yesterday.

That was revealed Great responded to the existence of the farmer's complaint through the Klaten Co-ordinator of the Coalition of the Community of this matter of the replacement of the pipe (the Independent Voice, 26/4). The farmers that at this time felt the lack of water considered the replacement of the pipe was carried out by PDAM to enlarge the water debit. "The network of the iron pipe has been since 1928 and his condition has been old." We only replaced with the same measurement that is 500 millimetre. Did not enlarge the measurement of the pipe, he said.


Menurut dia, selama 2004 di sepanjang 5,8 kilometer jaringan pipa itu ada kebocoran di 42 titik. Selain kondisi pipa sudah tua, juga karena beban lebih berat yang bergerak di atasnya. Penggantian pipa diikuti dengan penggeseran penanaman pipa pada jaringan pipa 1928 di barat pabrik air mineral (Aqua) di selatan Jalan Raya Delanggu-Cokro sampai depan Pabrik Karung Delanggu.

Penggeseran penanaman pipa dilakukan di depan Pabrik Aqua dari selatan jalan ke utara. Hal itu dilakukan karena setiap hari jalan di depan pabrik air mineral itu dilewati truk yang bebannya cukup berat di atas lokasi penanaman pipa. Akibatnya menimbulkan kebocoran pipa yang secara teknis usianya sudah tua.

Kebocoran itu terjadi mulai dari pipa yang ada di depan pabrik air mineral Polanharjo pada Januari 2004. Dari 42 titik kebocoran itu semuanya berada di 10 kawasan yang dilewati jaringan pipa. Perbaikan dilakukan di 35 lokasi sejak 2002. Dia menyebutkan, sampai sekarang belum mengketahui jumlah kerugian yang diderita PDAM akibat kebocoran air di kawasan itu.

Read more!(Selengkapnya)

Organisasi Agama Tolak UU SDA (Religious Organisations concerned about UU SDA)

Source: Kompas



Jakarta, Kompas - Sejumlah organisasi berbasis keagamaan menyatakan penolakannya terhadap Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air, yang kini tengah menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi atas uji materi yang diajukan 16 organisasi masyarakat dan 868 warga.

Penolakan mereka didasarkan pada ancaman kemaslahatan umat yang mungkin terjadi bila air benar-benar menjadi komoditas ekonomi. Padahal, air merupakan hak dasar manusia yang harus dilindungi demi pencukupannya. "Prinsipnya, segala sesuatu yang bertentangan dengan kemaslahatan harus dilawan," kata Zuhaeri dari Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) dalam jumpa pers tentang "Agamawan Menolak Undang-Undang Sumber Daya Air" di Jakarta, Rabu (27/4).

English Translation

Jakarta, the Compass - Several based organisations of piety stated his refusal of number regulations 7 2004 about the Management of Water resources, that currently is waiting for the upper decision of the Constitution Court of the material test that was put forward by 16 organisations and 868 citizens of the community.

Their refusal was based on the threat of group's advantage that possibly happened when water really became the economic commodity. In fact, water was the right of the foundation of humankind that must be protected for the sake of pencukupan him. "The principle is, everything that was compatible with the advantage must be opposed," said Zuhaeri from the Association and the Community of the Development of the Islamic School (P3M) in the press conference about the "Religious Person refused regulations of Water resources" in Jakarta, on Wednesday (27/4).


Hadir dalam jumpa pers tersebut perwakilan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Nahdlatul Ulama, Pusat Studi Agama dan Peradaban (PSAP) Muhammadiyah, Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin), Masyarakat Dialog Antar-Agama (Madia), dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi).

Semua wakil organisasi yang hadir sepakat bahwa hak atas air merupakan hak dasar umat yang harus bisa diakses. Negara harus bertanggung jawab memenuhi hal tersebut. "Sumber daya alam seperti air merupakan anugerah yang harus dikelola negara, tidak boleh dikuasai pemodal tertentu," kata Jayeng Rana dari Matakin.

Meskipun menyatakan menolak, semua organisasi yang hadir tidak memiliki rencana konkret yang akan dilakukan bila MK akhirnya menerima penuh UU No 7/2004 tersebut. Mereka hanya menegaskan siap mengawal semua proses yang terjadi pascapengesahan.

"Ada persoalan etis dan moral dalam proses penyusunan UU tersebut karena masyarakat tidak dilibatkan sejak awal. Karena itu, agamawan harus bergerak agar UU itu dibatalkan," kata Daniel dari Lakpesdam.

Salah satu kekhawatiran besar akibat pemaksaan penerapan UU itu adalah fungsi ulama, yang nantinya hanya akan menjadi semacam pemadam kebakaran ketika muncul konflik masyarakat akibat akses air yang sangat terbatas. "Sebelum itu terjadi, agamawan perlu bergerak," lanjut dia.

Akui terlambat

Diakui mereka yang hadir, langkah penolakan terhadap UU SDA yang dinyatakan kemarin terkesan terlambat karena tidak sejak awal terlibat aktif mengadvokasi masyarakat atau pemerintah.

Akan tetapi, saat ini dinilai masih ada waktu sebelum MK mengambil keputusan uji materi. "Ini langkah awal kami, semoga direspons positif para agamawan. Kalaupun nanti tetap disahkan, kalangan agamawan sebaiknya tetap mengontrol semaksimal mungkin kiprah para pemodal itu," kata Zuhaeri.

Raja P Siregar dari Walhi menegaskan bahwa saat ini organisasi keagamaan perlu mengawal dan memberi dukungan moral kepada MK agar tidak mengambil keputusan keliru akibat tekanan yang mungkin datang dari berbagai pihak.

Bila mengacu pada keputusan MK sebelumnya yang membatalkan UU Nomor 20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan karena dinilai bertentangan degan Pasal 33 UUD 1945, maka sikap yang sama semestinya juga diambil untuk UU SDA ini.

Mengenai pertimbangan investasi yang banyak diajukan pihak yang setuju dengan UU SDA, sepenuhnya bukan bagian MK untuk memikirkannya. Akan tetapi, hal itu menjadi bagian departemen bersangkutan. "Bagian MK sebatas mengenai aspek konstitusinya," lanjut Raja.

Untuk menghindari kemungkinan keputusan yang berbeda dengan kasus sebelumnya itulah, organisasi berbasis agama yang memiliki banyak anggota didorong mengawal dan memberi dukungan terhadap anggota majelis hakim MK.

Read more!(Selengkapnya)

Pipa PDAM Bocor (Leaking PDAM pipe)

Source: Pikiran Rakyat







SEKELOMPOK anak nampak sedang memainkan rembesan air dari pipa PDAM yang bocor di dalam lapisan jalan di Perumahan Griyanugratama Ds. Sirnagalih Kec. Cilaku Cianjur, Rabu (27/4).Kebocoran serupa terjadi juga dibeberapa tempat diperumahan yang dibangun tahun 1989 ini,dan belum tampak akan segera diperbaiki PDAM.*LUKI MUHARAM/GALURA

English Translation

A GROUP OF children were playing water seepage from the PDAM pipe that leaked in the layer of the road in Griyanugratama Ds Housing. Sirnagalih Kec. Cilaku Cianjur, Wednesday (27/4). Similar baldness happened also dibeberapa the place diperumahan that was built this 1989, and did not yet appear immediately to be improved by PDAM.

Read more!(Selengkapnya)

Tuesday, April 26, 2005

Pemasangan Pipa PDAM Solo Dikeluhkan (Complaints about pipe installation, PDAM Solo)

Source: Suara Merdeka

KLATEN - Petani mengeluhkan pemasangan pipa yang dilakukan PDAM Solo dari Umbul Ingas Desa Cokro, Kecamatan Tulung, Klaten. Mereka keberatan bila PDAM menambah debit air yang diambil, sebab saat ini petani sudah kesulitan mendapatkan air.

''Saat ini petani sering demo karena kekurangan air. Tapi saya melihat sendiri, banyak pipa baru PDAM dipasang dari Cokro, dan sekarang sudah sampai di Desa Taman, Delanggu. Bagaimana kebijakan pemerintah,'' kata Putut, Koordinator Koalisi Masyarakat Klaten untuk Partai Keadilan, Senin (25/4).

English Translation

Klaten - the Farmer complained about the pipe fitting that was carried out PDAM Solo from Umbul Ingas the Cokro Village, the Subdistrict helped, Klaten. They objected when PDAM increased the water debit that was taken, because of at this time the farmer already the difficulty got water.

At this time the farmer often the demonstration because of the lack of water. But I saw personally, many new PDAM pipes were installed from Cokro, and now has arrived in the Garden Village, Delanggu. How the policy of the government, said Putut, the Klaten Co-ordinator of the Coalition of the Community for the Party of Justice, Monday (25/4).


Unek-unek itu disampikan dalam peringatan Hari Air di Umbul Geneng, Desa Ngrundul, Kebonarum, Klaten, kemarin. Beberapa petani lain yang hadir dalam kesempatan itu juga mengatakan hal yang sama. Bahkan, menurut mereka, ukuran pipanya sangat besar.

Sebelumnya, anggota DPRD dari PKS, dokter hewan Suharna, juga mendapat pengaduan serupa. Pengaduan itu didapat saat masa reses pekan lalu. Dia mendapat laporan bahwa PDAM Solo melakukan penggantian pipa dengan pipa yang lebih besar. Tapi pihak desa setempat tidak diajak bicara.

''Saya dapat laporan bahwa PDAM Solo memperbesar pipa pengambilan air di sumber air Cokro Tulung dengan pipa berdiameter 50 cm. Tapi, penggantian pipa itu dilakukan tanpa mengajak bicara pihak desa setempat,'' katanya.

Tapi karena sifatnya masih laporan, dia akan melakukan pengecekan lapangan. Ada kemungkinan, hal itu hanya penggantian pipa lama. Bila informasi yang diterimanya ternyata benar, maka Pemkab harus bersikap proaktif untuk menindaklanjuti temuan itu.

Dirut PDAM, Samto SE MM, yang hadir dalam peringatan Hari Air itu mengatakan bahwa sebenarnya PDAM Solo tidak melakukan pemasangan pipa baru, melainkan hanya melakukan penggantian pipa lama yang sudah rusak.

Bupati Klaten, H Haryanto Wibowo menyatakan belum mendapat laporan bila PDAM Solo memperbesar pipa di sumber Cokro Tulung. Bila benar pipanya dibesarkan, harusnya memberitahu Pemkab .

Read more!(Selengkapnya)

Monday, April 25, 2005

Air Tanah di Jakpus Mengandung Bakteri E Coli 43,5 Persen (Groundwater in Central Jakarta contains 43.5 percent E Coli)

Source: Sinar Harapan




Jakarta, Sinar Harapan Warga Jakarta Pusat (Jakpus) di Kelurahan Petamburan, Kelurahan Galur, Kelurahan Duri Pulo, dan Kelurahan Karang Anyar diharapkan tidak mengkonsumsi air tanah (sumur dangkal) untuk diminum. Karena, air tanah di wilayah itu, tercemar bakteri Eschercia Coli (E Coli) dengan kadar yang cukup tinggi, yakni 43,5 persen.

Kepala BPLHD Jakpus, Ny Anggraeni Dewi, menegaskan hal itu, kepada SH, saat dihubungi melalui ponselnya, Senin (25/4) pagi. ”Kalau untuk diminum sebaiknya menggunakan air PAM, karena kalau air tanah, kandungan bakteri E Colinya tinggi,” tegasnya.

Menurutnya, tingginya kandungan bakteri E Coli di empat kelurahan itu merupakan hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan instansinya beberapa waktu lalu.

English Translation

Jakarta, Sinar Harapan ,Citizens of Central Jakarta in the Petamburan District, the Groove District, the Pulo Thorn District, and the Anyar Coral District was expected to not consume the ground water (the shallow well) to be drunk. Because, the ground water in the territory, most polluted the Eschercia Coli bacteria (E Coli) with the level of that quite high, that is 43,5 percent.
The head BPLHD Central Jakarta, NY Anggraeni the Goddess, stressed that, to SH, when being contacted through his cellular phone, on Monday morning (25/4). ”Kalau to be drunk apparently made use of Pam's water, because if the ground water, the content of the bacteria E Colinya tinggi,” he stressed.

According to him, the E Coli height of the content of the bacteria in four districts was results of the laboratory inspection that were carried out by his agency some time before.


”Saat itu pengambilan sampelnya untuk kawasan Petamburan dari empat lokasi, yakni RT 01/RW 05 dua titik, RT 03 satu titik, dan di kantor Kelurahan Petamburan satu titik. Untuk Galur bakteri E Coli ditemukan diempat lokasi yakni RT 01, 12, 13 dan 11. Sedangkan Duri Pulo juga di empat titik, yakni RT 02, RT 10, dan RT 15/RW 08 serta di RT 10/RW 06. Sementara di Karang Anyar di RT 05, RT 09/RW 06 dan RT 07/RW 05,” katanya.

Ditambahkan, untuk wilayah ini, bakteri E Coli banyak ditemukan di kawasan kumuh atau padat penduduk, tetapi jarang di kawasan yang sudah tertata. Munculnya E Coli menurut Anggraeni Dewi, merupakan indikator bahwa di wilayah itu lingkungannya sangat kotor, dan kumuh. Dimana, jarak antara sumur dengan septic tank sangat dekat, kalaupun jauh tetapi dekat dengan milik tetangganya, karena jarak antara rumah dengan lainnya hanya berbatasan tembok. Selain itu, air di lokasi tersebut sudah tercemar oleh limbah domestik.

”Jika kandungan E Coli nya masih berada pada standar baku mutu seperti yang ditetapkan Depkes, maksimal 50 per 100 ml, berarti airnya masih layak untuk diminum, tetapi karena di Jakpus kandungannya sudah mencapai 43,5 persen, berarti sudah tidak layak minum,” paparnya.

Sementara itu hasil penelitian laboratorium yang dilakukan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, menunjukkan bahwa air tanah di seluruh wilayah ini, mengandung bakteri E Coli rata-rata 41 persen. Dalam penelitian ini sampel air diambil dari seluruh wilayah.

Tertinggi

Menurut Kepala Seksi Promosi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Evi Zelfino, empat wilayah tertinggi tingkat pencemarannya adalah Jakarta Barat, di mana sekitar 93,3 persen sampel air tanah yang diuji tidak memenuhi syarat sebagai air minum.

Sedangkan Jakarta Pusat sekitar 43,5 persen, Jakarta Timur 26,2 persen, dan Jakarta Selatan sekitar 25 persen. Untuk mengantispasi hal tersebut, Dinas Kesehatan DKI terus berupaya melakukan penyuluhan tentang cara mensterilkan air secara sederhana melalui dua tahapan, yakni pembersihan fisik dan bakteri.

Pembersihan fisik dengan cara mendiamkan air sehingga kotoran mengendap atau air diberi bahan pengendap, seperti tawas. Pada tahapan ini, hampir 80 persen bakteri patogen yang ada di air akan mati. Proses ini membutuhkan waktu lebih kurang 5-15 menit. Sedangkan pembersihan bakteri dilakukan dengan cara mencampurkan Aquatabs ke dalam air. Aquatabs merupakan alat pembunuh bakteri berupa tablet berisi kaporit untuk mematikan bakteri patogen. Proses pembersihan membutuhkan waktu selama 30 menit sebelum air dimasak.

Read more!(Selengkapnya)

Saturday, April 23, 2005

PDAM Kabupaten Garut Akan Menaikkan Tarif (PDAM Garut to raise tariff)

Source: Pikiran Rakyat

Penetapan Sepenuhnya di Tangan Bupati dan DPRD

GARUT, (PR).-
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kab. Garut dalam waktu dekat rencananya menaikkan tarif air minum kepada pelanggannya. Pengusulan kenaikan tarif itu dilakukan untuk menutupi kebutuhan operasional yang selama ini cukup membengkak. Bahkan, PDAM pun siap dievaluasi dan diaudit secara menyeluruh jika publik menginginkannya.

Dikatakan Direktur PDAM Garut, Achmad Ayub, S.E., Sabtu (23/4), kenaikan tarif air minum PDAM itu diusulkan karena adanya kebutuhan untuk menutup defisit selama ini. Selain itu, meningkatnya biaya operasional dan upaya peningkatan pelayanan terhadap konsumen dengan cara memperbaiki pendistribusian air, diakui Ayub cukup mendesak. Perbaikan sarana dan prasarana yang sudah rusak atau bocor juga membutuhkan anggaran tak sedikit.

English Translation

Garut, (PR).-
the Company of the Area of the Drinking Water (PDAM) Kab.Garut in the near future his plan will raise the drinking water tariff to his customer. Pengusulan the rise in the tariff was carried out to cover the operational requirement that uptil now really increased. Moreover, PDAM then was ready to be evaluated and diaudit comprehensively if the public wanted him.

Said by Director PDAM Garut, Achmad Ayub, S. E., Saturday (23/4), the PDAM rise in the drinking water tariff was proposed because of the existence of the requirement to close the deficit uptil now. Moreover, the operational increase and efforts of the increase in the service in the cost towards the consumer by means of improving the distribution of water, it was admitted Ayub quite urgent. The improvement and the infrastructure of means that have been broken or leaked also needed the budget not a little.


"Beberapa besaran alternatif kenaikan tarif yang diusulkan PDAM Garut yaitu 30%, 45%, dan 60% yang diklasifikasikan pada empat kelompok masyarakat," tutur Ayub. Keempat kelompok masyarakat itu yakni masyarakat miskin, rumah tangga, rumah mewah, dan industri.

Banyaknya jaringan pipa air PDAM yang sudah tua dan keropos hingga menyebabkan timbulnya sejumlah kebocoran, tutur Ayub, merupakan salah satu kendala saat ini. Bahkan pada tahun 2003, tingkat kebocoran yang dialami PDAM mencapai 50%. Namun sejak tahun 2004, tingkat kebocoran itu berhasil ditekan hingga 44%. Targetnya, pada 2008 nanti, PDAM dapat menekan sampai batas 25%.

Dikatakan, akibat kebocoran itu tak heran jika PDAM dari tahun ke tahun terus mengalami kerugian. Namun demikian, lanjutnya, dengan menekan tingkat kebocoran, pihaknya berhasil mengurangi kerugian dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2003 lalu, angka kerugian yang dialami PDAM mencapai Rp 1,840 miliar dan berhasil ditekan pada 2004 menjadi Rp 1,2 miliar.

Selisih harga produksi air de-ngan harga penjualannya pun berhasil ditekan. Sebelumnya, tahun 2003, selisih harga produksi air mencapai Rp 1.800/m3 de-ngan harga jual 1.200/m3. Tahun 2004, harga jual air berkurang menjadi Rp 1.100/m3.

Siap audit

Sementara itu, Ayub menyatakan siap tatkala menyinggung tentang banyaknya permintaan sejumlah pihak untuk mengevaluasi dan mengaudit PDAM. Menurutnya, setiap tahun audit selalu dilakukan termasuk oleh BPKP selama sebulan hingga 40 hari. Kenaikan harga air minum itu dinilai Ayub telah melewati proses pengkajian secara mendalam dan kelaikannya diperkuat berdasarkan hasil survei pihak DPRD Garut ke lapangan.

Lagi pula, lanjutnya, penetapan kenaikan tarif tersebut sepenuhnya berada di tangan Bupati dan DPRD Garut dan peran PDAM sendiri hanya sebatas mengusulkannya. Jika tarif air minum PDAM bertahan pada harga lama, terang Ayub, sulit sekali bagi PDAM untuk bisa meningkatkan kualitas pelayanannya terhadap konsumen.

Dijelaskan, untuk penyaluran air bersih, dibutuhkan kelengkapan sarana prasarana semisal alat pompa, pipa, listrik dan obat-obatan. "Padahal harga semua peralatan penunjang PDAM tiap tahunnya terus mengalami inflasi. Harga peralatan yang kita beli bertarif industri, sedangkan di sisi lain, kita mesti menjual produk air bersih kita dengan tarif sosial, tak lebih sekira 4% dari nilai upah minimum regional (UMR). Belum lagi, kita juga dikenai pajak air sebesar Rp 30/m3 dan pula dikenai bayar sewa penyimpanan atau penanaman pipa," papar Ayub.

Read more!(Selengkapnya)

Friday, April 22, 2005

Pada 2010 Diperkirakan Indonesia Krisis Air Baku (Water Crisis in Indonesia by 2010)

Source: Media Indonesia



JAKARTA (Media): Saat ini Jakarta dan beberapa kota lain di Indonesia sudah mengalami krisis penyediaan air baku untuk diolah menjadi air bersih. Diperkirakan pada 2010, pengelola air minum akan kesulitan mendapatkan air baku yang kebutuhannya terus meningkat.

Direksi PT PAM Lyonaise Jaya (Palyja) Kumala Siregar mengatakan hal itu pada diskusi pengelolaan sumber daya air (SDA) yang diselenggarakan Direktorat SDA Departemen Pekerjaan Umum di Jakarta, kemarin.

Kumala menjelaskan, kebutuhan air terus meningkat. Di Jakarta saja, katanya, setiap tahun meningkat 15%. Sementara untuk mengolah air bersih dibutuhkan air baku. Selama ini 62% kebutuhan air baku diperoleh dari Bendungan Jatiluhur, Jawa Barat.

English Translation

Jakarta (the Media): At This Time Jakarta and several other cities have in Indonesia experienced the standard crisis of the provisions of water to be processed into clean water. Estimated in 2010, the drinking water manager would the difficulty got standard water that his requirement continued to increase.

The management PT Pam Lyonaise Jaya (Palyja) the Siregar magic stone said that in discussions of the management of water resources (SDA) that was held by the Directorate SDA the Department of the Public Works in Jakarta, yesterday.

The magic stone explained, the requirement for water continued to increase.
In Jakarta, he said, every year increased 15%. Now to process clean water was needed standard water. Uptil now 62% the standard requirement for water was received from the Jatiluhur Dam, West Java.


Menurut Kumala, sebenarnya kebutuhan air yang dibutuhkan Jakarta sebanyak 6,2 m kubik per detik, tetapi pasokan yang tersedia sekitar 5,4 m kubik per detik dari Jatiluhur. Air baku dari kanal-kanal di Jakarta sudah diupayakan dijadikan air baku. Namun kualitas air dari banjir kanal masih belum memenuhi syarat untuk dijadikan air baku untuk diolah menjadi air bersih.

''Kita belum mengetahui dari mana mendapatkan air baku yang diolah menjadi air minum,'' katanya.

DAS kritis

Sementara itu Ade Suhada, Kepala Badan Pengawas Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jabar menjelaskan, Jabar memiliki 40 daerah aliran sungai (DAS). DAS itu sebagian besar telah mengalami kritis terutama di Bandung yang sekitarnya banyak tumbuh industri.

DAS yang mengalami kerusakan parah terjadi di DAS Citarum. DAS yang kondisinya masih bagus di Jabar, kata Ade, hanya di Bogor dan Sukabumi. Ade menambahkan, SDA tidak lepas dari kawasan hutan. Namun sebagian besar kawasan hutan di Jabar telah berubah fungsi. ''Bahkan kini kondisi hutan yang masih bagus di Jabar hanya 9-10% dari total kawasan hutan,'' katanya.

Kepala Sub Bidang SDA Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalbar Teddy Erwanto juga mengeluhkan soal hubungan SDA dengan kondisi lingkungan di daerahnya. Di Kalimantan Barat terdapat kawasan hutan lindung, namun sudah tidak ada lagi pepohonan. ''Yang hanya tinggal ilalang,'' katanya. Di daerahnya juga selain menghadapi masih maraknya pembalakan liar hutan (illegal logging) juga menghadapi masalah keterbatasan penyediaan air.

''Ketika hujan terjadi banjir, namun menghadapi kemarau pasti menghadapi kekurangan air. Juga air laut telah mengintrusi (merembes) ke daratan yang mencapai puluhan kilo meter,'' katanya.

Sementara itu Harry Santoso, Direktur Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Lahan Dephut mengatakan, kekurangan penyediaan air tidak lepas semakin berkurangnya kawasan hutan. Sehingga debit air sungai pun berkurang dan terjadilah intrusi air laut ke daratan. Harry mengakui, luas hutan Indonesia sekitar 120 juta ha pada 1999, tetapi kerusakan hutan dan lahan mencapai 43 juta ha. ''Laju deforestasi selama 1992-1990 rata-rata 900.000 ha. Laju kerusakan selama 1995-1997 di luar Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua mencapai 1,6-2 juta ha per tahun,'' papar Harry.

Menanggapi hal itu, Sudariyono, Deputi KLH Bidang Kelestarian Alam mengatakan, pemerintah sebetulnya telah melakukan upaya rehabilitasi. Salah satunya melalui gerakan nasional rehabilitasi hutan dan lahan (GN-RHL). Hasil GN-RHL selama tiga tahun terjadi penambahan kawasan hutan sekitar tiga juta ha. Tetapi laju kerusakan hutan lebih cepat, yaitu sekitar 2,1 juta ha per tahun. Jadi tidak sebanding,'' katanya.

Sementara itu, penyanyi yang juga aktivis lingkungan Ully Sigar Rusady mengatakan, diskusi dan rapat seminar mengenai SDA boleh-boleh saja sering diadakan untuk menghubungkan komunikasi antar-stake holder penyelamat SDA. ''Tetapi yang terpenting, bagaimana informasi ini tepat sasarannya kepada masyarakat,'' katanya.

Menurut Ully yang juga ketua Yayasan Garuda Nusantara, masyarakat jangan hanya dilibatkan dalam penyelamatannya. Tetapi diberikan peran dan jalan keluar serta strategi untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. ''Kalau mereka hidupnya tidak sejahtera dijamin mereka akan hidup dari merambah hutan,'' jelas Ully.

Read more!(Selengkapnya)

Krisis Air Jadi Peluang Investasi (Water Crisis - Investment Opportunity)

Source: Republika



JAKARTA -- Krisis air yang sering melanda Indonesia pada musim kemarau akibat kondisi hidrologis yang parah membutuhkan banyak pompa air sumur dalam. Ini menjadikan Indonesia sebagai ladang besar investasi industri penyuplai pompa air mancanegara.''Pada saat kemarau kita selalu kekurangan air sehingga pompa-pompa air sumur dalam untuk ke depan sangat dibutuhkan karena untuk me-recovery kondisi hidrologis kita butuh waktu sangat lama,'' kata Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, saat menerima sumbangan untuk korban bencana Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) senilai 250 juta euro dari PT Grundfos Group Denmark, di Jakarta, Selasa (19/4).

English Translation

Jakarta -- the water Crisis that often struck Indonesia in the dry season resulting from the serious hydrological condition needed many pumps of well water in. This made Indonesia the big field of investment of the industry of the supplier of the pump of foreign water. 'At the time of dry we always the lack of water so as pumps of well water in during in the future really was needed because to me-recovery our hydrological condition needed time very long,' said Pekerjaan Umum Minister, Djoko Kirmanto, when accepting the contribution for disaster casualties of Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) with a value of 250 million euro from PT Grundfos Group Denmark, in Jakarta, Tuesday (19/4).


Sumbangan tersebut dalam bentuk lima buah deep well pump grundfos, sumur dengan diameter enam inci (lima titik), instalasi mekanikal (perpipaan dan aksesori konstruksi), serta instalasi elektrikal. Kelimanya akan dipasang di daerah Calang, Aceh Jaya. Bantuan diserahkan Chief Executive Officer Grundfos Pompa Indonesia Iwan D Irwanto dan Representative Grundfos Indonesia Andi Dian Novianti. Ikut menyaksikan penyerahan itu Dubes Denmark Andersen dan Dirjen Sumber Daya Air DPU Basoeki Hadimoeljono. ''Indonesia sangat spesial bagi Grundfosh. Bantuan ini sebagai program sosial kami bagi warga yang terkena bencana,'' kata Iwan.

Grundfosh memasuki pasar Indonesia sejak 1990 dan terus mengalami peningkatan bisnis rata-rata 20 persen per tahun. Omzetnya 150 juta dolar AS. Grunfosh Indonesia murni PMA, tetapi memiliki 100 karyawan yang seluruhnya warga Indonesia. Manajer Bisnis Area Grundfos Pompa, Mohammad Amin, mengatakan 80 persen PDAM di seluruh Indonesia merehabilitasi instalasi dengan perangkat Grundfosh. Dia juga menjadi market leader untuk pompa sumur dalam. Pembangunan sumur dalam, menurut Djoko, dimulai sejak awal 1970-an untuk kebutuhan irigasi yang bersumber dari air tanah. Sampai saat ini kebutuhan pompa-pompa sumur dalam tidak berkurang. Asal memiliki performance bagus, penyuplai pompa tidak akan kehilangan pasar.

Basoeki menyebutkan pembangunan sumur dalam terutama dibutuhkan untuk Pulau Jawa sampai Kawasan Timur Indonesia (KTI), seperti Bali, NTB, NTT, Sulawesi, dan Maluku. Saat ini sumur dalam yang sudah terpasang sejak 1970-an mencapai 1.600 buah. Contohnya, di Jabar (350 buah), Jateng (860), dan NTB (213). Di Pulau Lumbata, NTT, yang baru-baru ini mengalami kekeringan sedang dibangun penambahan sumur dalam dari lima menjadi 10 buah.

Read more!(Selengkapnya)

W. Jakarta has highest E-coli

Source: Jakarta Post



JAKARTA: The E-coli bacteria, which contributes to diarrhea, is present in high levels in Jakarta's ground water, with West Jakarta the worst-affected area, the City Health Agency said on Friday.

The agency routinely monitored city water sources to find possible bacteria or chemical contamination, agency spokesman Evi Zelvino said.

"Contamination is caused by the water source being located close to raw sewage dump sites." Houses in Jakarta were closely packed together, forcing communities to dump sewage dangerously near water sources, the beritajakarta.com. reported Evi as saying.

He added that simple disinfecting practices, such as putting small levels of chlorine into ground water, boiling water and washing vegetables and fruits before consumption, were effective ways to reduce e-coli infection. -- JP

Read more!(Selengkapnya)

Air Tanah DKI Tidak Layak Diminum (DKI Groundwater Not Suitable for Drinking)

Source: Suara Pembaruan




Suara Pembaruan - 21 April 2005

JAKARTA - Kandungan bakteri Eschercia coli (E Coli) yang mencemari air tanah di seluruh wilayah DKI Jakarta, rata-rata mencapai 41 persen. Kandungan bakteri yang cukup tinggi itu, membuat air tanah di Ibukota tidak memenuhi syarat untuk diminum.

Menurut Kepala Humas Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Evi Salvino, tingginya kandungan E Coli yang mencemari air tanah, diperoleh dari pemeriksaan bakterologi terhadap sampel air tanah yang diambil dari seluruh wilayah DKI Jakarta.

English Translation

Jakarta - the Eschercia Content of the bacteria coli (E Coli) that polluted the ground water all over the Special Capital District of Jakarta territory, in general reached 41 percent. The content of the bacteria that quite high that, made the ground water in the capital not fill the condition to be drunk.

According to the Special Capital District of Jakarta Head of public relations of the Health Service, Evi Salvino, the E Coli height of the content that polluted the ground water, was received from the inspection bakterologi of the sample of the ground water that was taken from all over the Special Capital District of Jakarta territory.


Dari pemeriksaan bakterologi, wilayah yang paling tinggi tingkat pencemarannya adalah Jakarta Barat, di mana sekitar 93,3 persen sampel air tanah yang diuji tidak memenuhi syarat sebagai air minum.

Sementara wilayah lainnya, lanjut Evi, juga mengalami pencemaran yang cukup tinggi. Dari sample air tanah yang diuji di wilayah Jakarta Pusat, sekitar 43,5 persen tidak memenuhi syarat sebagai air minum. Selanjutnya, Jakarta Timur 26,2 persen dan Jakarta Selatan 25 persen.

"Secara keseluruhan, sekitar 41 persen air tanah di Jakarta tidak memenuhi syarat sebagai air minum. Ini masih di luar pengujian untuk air ledeng atau air PAM," kata Evi, kepada Pembaruan, di Jakarta, Selasa (19/4).

E Coli adalah indikator dalam penentuan tercemarnya air oleh limbah domestik, seperti limbah rumah tangga, hotel, dan lain-lain. Bakteri E Coli biasanya ke luar menuju alam bebas bersama tinja.

Bakteri ini dijadikan indikator karena paling mudah diindentifikasi dengan pemeriksaan di laboratorium. Jika E Coli terdeteksi dalam air, berarti air tersebut tercemar tinja manusia dan sangat mungkin mengandung bibit penyakit berbahaya sehingga air yang tercemar E Coli perlu diwaspadai atau tidak layak diminum.

Bacteri E Coli dapat menimbulkan gangguan kesehatan jika masuk ke saluran pencernaan, baik melalui minuman maupun makanan. Gangguan kesehatan tersebut, bisa berupa tifus, kolera, hepatitis, diare, dan lain-lain.

Terkait dengan itu, WHO mensyaratkan kandungan E coli pada air bersih sebesar nol. Sedangkan Departemen Kesehatan menyatakan kandungan E coli pada air perpipaan maksimal 10 per 100 ml dan air nonperpipaan maksimal 50 per 100 ml. Namun berdasarkan pemeriksaan bakterologi, air nonperpipaan atau air tanah di DKI rata-rata tercemar bakteri E Coli sebesar 41 persen.

Menurut Evi, tingginya pencemaran air di DKI Jakarta oleh bakteri E Coli tidak terlepas dari bencana banjir yang sering melanda Ibukota setiap tahun. Pasalnya, air di daerah rawan banjir umumnya mudah tercemar bakteri, kuman, jamur, dan bakteri patogen yang diantaranya adalah E Coli.

Saat banjir, lanjutnya, septik tank dan pembuangan kotoran kemungkinan besar rusak hingga tinja yang ditampung merembes keluar dan mencemarkan atau mengotori air tanah. Akibatnya, masyarakat yang mengonsumsi air dari sumur yang sudah tercemar tinja, akan mengalami gangguan kesehatan.

Evi menjelaskan, tidak mudah mengenali air yang mengandung bakteri patogen, seperti air yang terkontaminasi partikel. Secara fisik, air yang terkontaminasi bakteri patogen tetap terlihat bersih dan jernih, padahal di dalamnya mengandung banyak bakteri merugikan.

Terkait dengan itu, Dinas Kesehatan DKI terus berupaya melakukan penyuluhan mengenai cara membersihkan dan mensterilkan air secara sederhana. Pembersihan air secara sederhana melalui dua tahap, yaitu pembersihan fisik dan bakteri.

Untuk pembersihan fisik, air didiamkan sehingga kotoran mengendap atau air diberi bahan pengendap (koagulan), seperti tawas. Pada tahapan ini, hampir 80 persen bakteri patogen yang ada di air akan mati. Proses ini dapat menjernihkan air hanya dalam waktu 5-15 menit.

Setelah melakukan pembersihan air secara fisik, langkah selanjutnya adalah membunuh sisa bakteri merugikan. Caranya adalah dengan mencampurkan aquatabs. Aquatabs merupakan alat pembunuh bakteri berbentuk tablet berisi kaporit (70 persen klor aktif) untuk mematikan bakteri patogen. Proses pembersihan untuk membunuh bakteri dilakukan selama 30 menit sebelum air dimasak untuk diminum.

"Setelah air dibersihkan, tetap harus dimasak hingga mendidih sebelum diminum. Sayuran untuk lalapan dan buah-buahan, sebaiknya dicuci dengan air mineral atau air yang sudah dimasak," kata Evi.

Read more!(Selengkapnya)

Rendah, Cakupan Layanan PDAM Cianjur (Scope of services low for PDAM Cianjur)

Source: Republika




Republika - 21 April 2005

CIANJUR -- Hingga kini, cakupan layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Cianjur baru mencapai 37 persen dari jumlah warga Kabupaten Cianjur. Jumlah itu dibawah ketentuan ideal sebesar 60 persen dari jumlah penduduk.

''Jumlah sambungan atau pelanggan PDAM Kab Cianjur saat ini baru mencapai sekitar 26 ribuan. Para pelanggan tersebut tersebar di 14 kecamatan dari 33 kecamatan yang ada di Kab Cianjur,'' ujar Kasubag Hukum dan Humas PDAM Kab Cianjur, Eme Mulyana, SH kepada Republika, Rabu (20/4). Kondisi itu, sambung dia, menunjukkan bahwa masih banyak kecamatan yang belum terlayani PDAM.

English Translation

Cianjur -- Up To Now, the scope of the service of the Company of the Area of the Drinking Water (PDAM) the Cianjur Regency just reached 37 percent from the number of Cianjur citizens of the Regency. The number was supervised by the ideal provisions as big as 60 percent from the number of inhabitants.

The amount of continuation or the customer PDAM Kab Cianjur at this time just reached around 26 thousands. These customers were spread in 14 subdistricts from 33 available subdistricts in Kab Cianjur, said Kasubag the Law and public relations PDAM Kab Cianjur, Eme Mulyana, SH to Republika, Wednesday (20/4). The condition, continued he, showed that still many subdistricts that was not yet served by PDAM.


Meski demikian, kata Eme, beberapa kecamatan sudah mendapatkan fasilitas air bersih melalui air pedesaan. Di antaranya adalah di Kecamatan Mande, Gekbrong, Pagelaran, dan Sindang Barang. ''Air pedesaan ini merupakan proyek dari Cipta Karya yang dikelolakan oleh masyarakat sendiri,'' ujarnya.

Sedangkan untuk meningkatkan cakupan pelayanan, Eme memperkirakan, pihaknya harus menambah sumber air agar suplai air bertambah. Saat ini, kata dia, kapasitas sumber air yang ada sangat terbatas. Dari 13 sumber air yang dimiliki PDAM Kab Cianjur, lanjut dia, kemampuann suplainya baru sekitar 500 meter kubik.

Di sisi lain, ungkap dia, jumlah daftar tunggu calon pelanggan PDAM sudah mencapai 6.000-an calon. Karena itu, penambahan cakupan layanan menjadi suatu keharusan. Salah satu cara yang akan dilakukan, sambung dia, dengan menggunakan air danau eks galian C Cikahuripan Kecamatan Gekbrong.

Dikatakan Eme, untuk menggunakan sumber air tersebut, diperlukan dana mencapai sekitar Rp 18 miliar. Jumlah itu cukup besar sehingga agak sulit untuk dipenuhi.

Lebih lanjut Eme mengungkapkan, berdasarkan hasil penelitian sebuah konsultan, sumber air di eks galian C tersebut akan mencukupi untuk menyupli air para pelanggan PDAM. Kata dia, dari enam danau yang ada, tiga atau empat yang akan digunakan.

Read more!(Selengkapnya)

Atasi Berebut Air, Siapkan Umbulan 2 (Water fight overcome, Preparation for Umbulan 2)

Source: Jawa Pos

Jawa Pos - 21 April 2005

SIDOARJO - Kasus berebut air antara PDAM Surabaya dan PDAM Sidoarjo, agaknya, bakal tak terulang. Harapan baru muncul setelah ada rencana saluran baru dari sumber air Umbulan di Kabupaten Pasuruan. Debit air yang akan disalurkan mencapai 4.000 liter/detik secara bertahap.

Angin segar itu disampaikan oleh Direktur Utama PDAM Sidoarjo Suhariyanto setelah mengikuti rapat dengan Gubernur Jatim Imam Utomo Selasa malam. Dipimpin gubernur, rapat kemarin juga dihadiri oleh wakil Pemkab Gresik, Pemkot Surabaya, Pemkab Pasuruan, Pemkab Sidoarjo, dan wakil dari Departemen Pekerjaan Umum. Termasuk, direktur PDAM masing-masing.

English Translation

Sidoarjo - the Case fought for water between PDAM Surabaya and PDAM Sidoarjo, apparently, will not be repeated. Hope just emerged after having the new channel plan from the Umbulan source of water in the Pasuruan Regency. The water debit that will be distributed reached 4,000 litre/the second in stages.

The fresh wind was delivered by the Managing Director PDAM Sidoarjo Suhariyanto after followed was close to East Java Governor Imam Utomo Selasa Malam. Led by the governor, the meeting yesterday was also attended by the representative of Pemkab Gresik, Pemkot Surabaya, Pemkab Pasuruan, Pemkab Sidoarjo, and the representative from the Department of the Public Works. Including, the PDAM director respectively


"Pertemuan kemarin membicarakan rencana pembukaan Umbulan 2 pada 2006," kata Suhariyanto.

Saluran Umbulan 2, lanjut dia, sebenarnya merupakan saluran yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal. Air dari saluran itu mengalir ke tanah pertanian atau ke laut. Padahal, debit airnya cukup besar, bisa mencapai 4.000 liter/detik. Secara bertahap, air dari Umbulan 2 itu akan disalurkan ke Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, dan Gresik. "Pembukaan itu pasti akan sangat membantu memenuhi kebutuhan air masyarakat," tambah dia.

Sidoarjo menyatakan sanggup membeli air hingga sekitar 1.600 liter/detik. Pemenuhannya dilakukan secara bertahap. Sebab, kebutuhan air PDAM Delta Tirta sangat besar untuk memasok pelanggan yang jumlahnya terus melonjak. Jumlah total pelanggan PDAM Delta Tirta saat ini 58 ribu atau masih 24 persen dari total warga Sidoarjo yang butuh air PDAM.

Namun, permintaan itu merupakan kebutuhan riil Sidoarjo. Jumlah persisnya masih akan dirundingkan lagi dengan daerah-daerah lain. "Intinya, kami sangat berterima kasih pada Pemprov Jatim yang memfasilitasi pemenuhan kebutuhan air," ungkap Suhariyanto.

Read more!(Selengkapnya)

Wednesday, April 20, 2005

Pengungsi Korban Bencana Tsunami Kesulitan Air Bersih (Refugees of Tsunami Disaster experience clean water difficulties)

Source: Republika



Banda Aceh--RRI-Online, Ratusan warga pengungsi korban bencana alam tsunami yang kini menempati barak hunian sementara (huntara) di Desa Lapang Timu, Kabupaten Bireuen Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), mulai mengalami krisis air bersih menyusul tersendatnya pasokan dari pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat.

`Kami prihatin dengan kondisi seperti ini. Kami berharap Pemerintah Kabupaten Bireuen agar dapat mengatasi krisis air bersih ini dengan cara adanya suplai kontinyu dari instansi terkait yakni PDAM Krueng Peusangan, ` kata Ramli, salah seorang pengungsi di Bireuen, Rabu (20/4).

English Translation

Banda Aceh -- RRI-Online, Hundreds Of citizens of refugees of casualties of the tsunami natural disaster that currently occupies the temporary dwelling barracks (huntara) in the Open Timu Village, the Regency Bireuen the Province Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), began to experience the clean water crisis following tersendat him supplies from the side of the Company of the Area of the Drinking Water (PDAM) local.

'We were concerned with the condition like this.' We hoped the Bireuen Government of the Regency in order to be able to overcome this clean water crisis by means of the existence of the supply continued from the related agency namely PDAM Krueng Peusangan, 'said Ramli, one of the refugees in Bireuen, Wednesday (20/4).'


Karena krisis air bersih itu, tambahnya, para pengungsi yang tercatat sebanyak 95 Kepala Keluarga (KK) itu kini terpaksa memanfaatkan dua sumur sebagai sumber air yang layak dikonsumsi, meski harus berebutan untuk memperolehnya.

`Selama ini, truk tangki PDAM hanya masuk dua hari sekali untuk mensuplai air ke barak, sehingga tidak maksimal diperoleh secara merata oleh pengungsi. Truk penyuplai itu hanya mengisi separuh dari tangki tempat penampungan air yang ada di barak,` katanya.

Di barak huntara itu dihuni sekitar 400 jiwa pengungsi yang berasal dari sejumlah desa yang terkena dampak bencana tsunami, seperti dari Desa Ie Rhop, Lingka Kuta, Lapang Barat, Alue Mangki, serta Teupin Siron.

Sementara itu, persoalan air bersih juga dialami sejumlah barak huntara yang dibangun Pemerintah untuk menampung warga yang selamat dari bencana alam tsunami di Aceh Besar, seperti di kawasan Neuheun.

Seorang penghuni barak huntara di Neuheun, menjelaskan minimnya sumber air bersih itu menjadi salah masalah, sehingga banyak diantara pengungsi yang terpaksa pergi ketempat lain untuk mandi meski kadang-kadang harus menempuh perjalanan beberapa kilometer ke desa yang berdekatan dengan barak.

Abdullah, salah seorang penghuni barak huntara di kawasan Kajhu, Aceh Besar, mengatakan selain air bersih, kamar hunian juga dapat menimbulkan persoalan baru bagi pengungsi.

`Satu kamar di barak hunian itu ada yang dihuni oleh dua atau tiga KK. Itu membuat kami gelisah tinggal dibarak karena bisa berdampak sangat negatif terutama bagi masa depan anak-anak yang tinggal di barak,` katanya.

Read more!(Selengkapnya)

Urban infrastructure needs better incentives

Source: The Jakarta Post



Owing to rapid urbanization, the need for urban infrastructure will continue to rise, therefore the government needs to invigorate regulatory frameworks and offer better incentives to attract investment into the urban sector.

J. Scott Younger, commissioner at Glendale Partners who provide project management and finance advisory services, predicted on Tuesday that by 2025 Indonesia's population would be 55 percent urban, from about 35 percent in 2001.

This continued urbanization would force the expansion of existing major cities, including Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan, Batam, Balikpapan, Samarinda, Makassar and towns in southern Bali.

"That needs long-term masterplanning for key expanding urban areas, but that basically does not exist today," Younger told businesspeople at the Australia Indonesia Business Conference.

Such rapid urbanization will automatically open business opportunities in various sectors in those cities to cater to the needs of rising urban populations.

They include opportunities in service industries, property, construction, and operation and maintenance of infrastructure.

Urban infrastructure dominates in the government's list of 91 projects offered to local and global investors earlier this year, with 37 projects for toll roads and 24 for the water sector, to name a few.

The offering of these toll road and water sector projects was made possible with the passage of road and water laws last year. Nevertheless, Younger expressed his concern that the water law might be invalidated by the Constitutional Court, as happened with the electricity law.

"There was progress made both in the road and water laws last year, and we must go forward and not back because water is critical," he said. "If the Constitutional Court screws things up, then the whole thing will go back, and this will be a disaster."

Therefore, the government needs to anticipate this and devise alternative ways to protect investors.

The government should also start thinking about attracting early investment in all forms of transportation facilities around major conurbations, especially Jakarta and Surabaya. -- JP/Riyadi Suparno

Read more!(Selengkapnya)

Tuesday, April 19, 2005

Tumpukan Kantong Beras Sumbat Saluran Air TPJ (Pocket of rice plugs TPJ Water Channel)

Source: Suara Pembaruan




Suara Pembaruan - 18 April 2005

JAKARTA - PT Thames Pam Jaya (TPJ) menemukan tumpukan kantong beras yang sengaja disumbatkan ke dalam pipa induk di Kampung Bahari, Jakarta Utara. Akibatnya, aliran air ke sekitar 1.800 pelanggan terganggu. Tumpukan kantong beras tersebut sengaja diletakkan di dalam pipa air TPJ di Jl A 11 Huk Gang 2 Kampung Bahari.

Hal ini merupakan suatu tindakan yang disengaja dilakukan untuk mengurangi suplai air ke wilayah tersebut dan mengalihkannya ke sejumlah pelanggan ilegal di sekitarnya.

English Translation

Jakarta - PT Thames Pam Jaya (TPJ) found the heap of the pocket of the deliberate rice disumbatkan in the parent pipe in the Maritime Village, North Jakarta. As a result, the water current around 1,800 customers were disturbed. This heap of the pocket of the rice deliberate was placed in the TPJ water pipe in Jl A 11 Huk Gang 2 Kampung Bahari.

This was an action that disengaja was done to reduce the supply of water to this territory and shift it to several illegal customers nearby.


Public Relation Manager PT TPJ, Devy A Yheanne di Jakarta, Sabtu (16/4) mengatakan, penyelidikan lebih lanjut saat ini sedang dilakukan oleh petugas terkait.

Dikatakan, seiring dengan itu, sejumlah upaya perbaikan jaringan juga masih terus dilakukan. Diharapkan, dengan adanya temuan tersebut dan perbaikan yang dilakukan, seluruh wilayah Kampung Bahari saat ini dapat menikmati suplai air dari TPJ. TPJ sendiri memperkirakan terdapat sekitar 1800 pelanggan sekarang ini yang telah kembali memperoleh suplai air mereka setelah mengalami 'kekeringan' selama ini.

Dikatakan, untuk menindaklanjuti tindakan agresifnya dalam menghadapi aktivitas sambungan liar (ilegal) dan konsumsi air secara ilegal di wilayah bagian timur Jakarta, upaya aktif dan berkesinambungan telah dilakukan TPJ, dalam rangka mengurangi hilangnya air sekaligus untuk untuk memperbaiki masalah suplai air. Salah satu dari Program Operasi Jaringan TPJ di tahun 2005 adalah berupa upaya perbaikan jaringan yang ditargetkan pada area PC 88 (wilayah Kampung Bahari).

Investigasi bermula saat TPJ menemukan adanya sejumlah pelanggan yang tidak menerima suplai air dalam tenggang waktu yang cukup lama. Berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan, TPJ kemudian melakukan investigasi terhadap jaringan pipa sekunder-nya termasuk memeriksa pengaturan dan pengukuran tekanan, pemeriksaan status valve serta pemeriksaan sambungan (interconnection) jaringan.

Read more!(Selengkapnya)

Friday, April 15, 2005

Pencemaran Air Tanah di Jakarta Makin Parah (Pollution of the Ground Water in Jakarta Increasingly Serious)

Source: Suara Pembaruan




Suara Pembaruan - 15 April 2005

JAKARTA - Pencemaran air tanah di wilayah DKI Jakarta semakin parah. Hal ini membuat air ledeng dan air sumur bor tidak memenuhi syarat air minum. Tingginya pencemaran air mengakibatkan bakteri patogen, seperti E coli, masih terdapat dalam air ledeng. Hal itu diungkapkan Direktur Penyehatan Air dan Sanitasi Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (PPMPL) Hening Darpito kepada Pembaruan, Rabu (13/4), di Jakarta.

Menurut dia, khusus untuk air ledeng, sumber air atau air bakunya semakin berat. Penyebabnya, jelas dia, bahan pencemar yang mengontaminasi air tanah tidak hanya bahan anorganik seperti plastik, tetapi juga bahan organik yang bila diurai mikroorganisme akan larut dalam air. Akibatnya, pengolahan air baku semakin sulit. Di sisi lain, pihak pengelola air ledeng masih menggunakan pengolahan air tanah konvensional, seperti pemakaian tawas, kapur, dan kaporit.

English Translation

Jakarta - Pollution of the ground water in the Special Capital District of Jakarta territory increasingly serious. This made the running water and water of the artesian well not fill the condition for the drinking water. The height of pollution of water resulted in the pathogen bacteria, like E coli, still was gotten in the running water. That was revealed by Director Penyehatan Air and Sanitation of the Directorate General of the Eradication of infectious diseases and environmental Sanitation (PPMPL) Clear Darpito to Reform, Wednesday (13/4), in Jakarta.

According to him, especially for the running water, the source or his standard water of water was increasingly heavy. The cause is, explained he, the pollutant that mengontaminasi the ground water not only the inorganic material like plastic, but also the organic material that when diurai micro-organisms will be protracted in water. As a result, the standard processing of water increasingly was difficult. On the other hand, the side of the running water manager was still making use of the conventional processing of the ground water, like the use tawas, the lime, and chlorine.


Kaporit, sambungnya, merupakan senyawa akhir yang ditambahkan pada air ledeng yang berfungsi untuk membunuh bakteri. Tetapi kaporit tidak 100 persen membunuh bakteri sehingga masih ada bakteri sekitar lima persen. Karena itu, dalam pendistribusian air ledeng ke rumah tangga, harus ada sisa kaporit (khlor) untuk membunuh bakteri patogen di sepanjang pipa yang dilalui air ledeng dari sumbernya sampai ke rumah tangga.

Namun, tuturnya, karena tingginya pencemaran, kadar klor menjadi nol sebelum air sampai ke rumah tangga. Inilah yang membuat air ledeng masih mengandung bakteri patogen.

"Agar air bebas dari patogen, diperlukan karbon aktif karena kalau hanya menggunakan tawas sudah tidak mampu lagi menghilangkan molekul bahan pencemar. Tetapi hal ini menambah biaya dan jarang dilakukan pengelola air ledeng. Akibatnya, beban masyarakat bertambah karena ada yang terpaksa memakai air minum dalam kemasan yang harganya tidak murah atau masyarakat masih harus merebus air minum sekitar 10 menit sekalipun sudah mendidih. Karena kalau hanya mendidih saja, kemungkinan bakteri patogen masih ada pada air minum," papar Hening.

Read more!(Selengkapnya)

Air Baku PAM Tercemar Kimia (PAM's water polluted)

Source: Sinar Harapan




KLH Belum Terima Laporan

Jakarta,
Deputi IV Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Sumber Institusi pada Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Isa Karmisa, menyatakan, belum menerima laporan tentang temuan air baku PDAM yang tercemar limbah kimia. Diduga, temuan limbah kimia pada air baku ini akan menurunkan kadar standar baku air siap olah beberapa tahun ke depan.

English Translation

KLH did not yet receive the Report

Jakarta, the Deputy IV the Field of the Control of the Impact of the Environment of the Source of the Institution to the Ministry of the Environment (KLH), Isa Karmisa, said, did not yet accept the report about the standard PDAM water findings that most polluted the waste of chemistry. Suspected, the findings of the waste of chemistry will to this standard water reduce the level of standard standard of water was ready processed several years in the future.


”Saya belum terima laporannya,” ujarnya saat dihubungi SH melalui telepon, Kamis (14/4). Biarpun demikian, Isa menyatakan akan memverifikasi laporan ini pada staf terkait di jajarannya. ”Kalau benar, akan kami tindak lanjuti,” tambahnya
Pengamat masalah lingkungan, Karya Er Sada telah menemukan bukti tingkat pencemaran di beberapa sungai di Jabodetabek makin parah. Menurutnya baku mutu beberapa zat kimia tertentu yang dikandung dalam air telah jauh melampaui batas yang ditentukan. Karya memperkirakan beberapa tahun ke depan air-air sungai tersebut tidak akan lagi bisa memenuhi standar sebagai air baku siap olah. Isa menyatakan, akan menerjunkan staf terkait untuk melakukan investigasi.
Pada Selasa (12/4) harian ini memberitakan sejumlah sungai di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), seperti sungai Cisadane, Ciliwung, Cileungsi dan Citarum, yang selama ini menjadi sumber air baku bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat, sudah tercemar bahan-bahan kimia berbahaya (B3). Sehingga dalam beberapa tahun ke depan, diperkirakan air-air sungai itu tidak akan lagi menenuhi standar sebagai air baku siap olah.
”Dalam beberapa tahun terakhir, tingkat pencemaran sungai di Jabodetabek semakin parah. Beberapa sungai, baku mutu zat kimia tertentu yang dikandung dalam air telah jauh melampaui ambang batas,” tutur Karya Er Sada.
Sebagai contoh, sampel yang diambil oleh Badan Pengendali Dampak Lingkungan (Bapeldal) Provinsi Jawa Barat tahun 2000 menyebutkan kandungan besi (fe) di sejumlah sungai sudah demikian tinggi. Sungai Cisadane di kawasan Tangerang kandungan besinya mencapai antara 0,35-0,55 miligram per liter padahal ambang batas air baku untuk minum yang ditentukan pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air hanyalah 0,3 miligram per liter.
Kandungan besi (fe) untuk sungai Cileungsi antara 0,09-0,7 miligram per liter dan 0,14 hingga 0,42 miligram per liter di sungai Citarum. Sedangkan kadar COD sungai Ciliwung antara 10-16 miligram per liter, Cileungsi (6,5 – 18), Citarum (10-24), Cisadane (10-18). Sedangkan baku mutu yang diperbolehkan hanya 10 miligram per liter.

Bakteri Koli
Hal yang sama juga terjadi pada kandungan BOD. Di sungai Ciliwung kadar BOD mencapai 1,4-3,8 miligram per liter, Cileungsi (1,8-5,6), Citarum (1,7-7,4) dan Cisadane (1,8-6). Adapun ambang batas layak untuk air baku minum adalah 2 miligram per liter. Tak cuma itu beberapa bahan kimia lain seperti amoniak (NH3N), merkuri dan deterjen juga merupakan zat-zat yang perlu diwaspadai.
Mantan aktivis Walhi ini juga menyebutkan selain banyak mengandung zat-zat kimiawi, air sungai se-Jabodetabek juga sangat rawan dengan kehadiran bakteri koli. Hal ini berbahaya kalau pengolahan air baku dari sungai-sungai tersebut tidak dilakukan secara serius. ”Sebab masih dalam pemantauan yang dilakukan lembaga Bapedal Jabar juga ditemukan adanya sejumlah koli tinja dalam jumlah lumayan besar.
Seperti di Citarum total koli tinjanya antara 2.400 hingga 68.000 bakteri per militer air. Di Cisadane (3200-7510), Ciliwung (2100-7800) dan Cileungsi (2800-3400). Sementara baku mutu air baku yang diizinkan menurut PP tahun 2001 jumlah bakteri koli yang ada tak boleh lebih dari 1000 bakteri per mililiter air,” tutur Karya.
Ditambahkan tingginya kandungan kadar kimiawi yang terdapat pada masing-masing sungai ini paling tidak dipengaruhi oleh beberapa faktor. ”Faktor pertama adalah masalah kurangnya disiplin masyarakat terhadap upaya pelestarian sungai. Kedua adalah masih lemahnya penegakan hukum terhadap para pencemar.

Read more!(Selengkapnya)

Sumur Warga Tercemar Bakteri ”Coli” (Citizen's wells polluted with coli bacteria)

Source: Pikiran Rakyat



CIMAHI, (PR).-
Pascalongsor sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, sumur-sumur warga di sekitar Kp. Pojok, Kel. Leuwigajah Kec. Cimahi Selatan tercemar oleh bakteri coli yang sangat tinggi, di ambang batas normal.

"Kami menemukan bakteri coli yang ada di sumur-sumur warga sudah diambang batas. Namun, airnya masih bisa digunakan karena setelah dimasak hingga matang, bakteri itu akan mati," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi, Ir. Arlina Gumira K., M.Si. di sela-sela menerima kunjungan Komisi B DPRD Kota Cimahi di kantornya, Pusdik Bekang, Jln. Gedung Empat Cimahi, Kamis (14/4).

English Translation

CIMAHI, (PR).-
Pascalongsor the waste in the Place of the Disposal of the End (TPA) Leuwigajah, the citizen's wells around Kp.Pojok, Kel.Leuwigajah Kec.Cimahi South most polluted by the bacteria coli that very high, in the normal threshold.

"We found the bacteria coli available in the citizen's wells already diambang the limit." However, his water could be still being used because after being cooked through to ripe, the bacteria will die, said the Cimahi Section Head of the City Environment, Ir. Arlina Gumira K., M. The. In gaps accepted the Commission visit of B DPRD the Cimahi City in his office, Jalan Pusdik Bekang, Building four Cimahi, Thursday (14/4).


Menurut Arlina didampingi Kabag TU Lingga Sethyanegara, Dipl. Geo. dan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Ir. Dien Wulandiati, berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium pada 10 Maret 2005 lalu ditemukan bahwa kandungan bakteri coli itu mencapai 2.400 coli form/100 ml (di sumur) dan 31 coli/100 ml (jet pump). Padahal, normalnya kandungan bakteri coli pada air sumur hanya 50 coliform/100 ml, sedangkan pada air sumur bor hanya 10/100 ml.

Menurutnya, hal itu diperkirakan akibat banyaknya pengunjung yang melihat longsoran sampah ikut menumpang buang air besar atau air kecil di sumur-sumur warga. "Mungkin, beberapa hari setelah longsor, banyak orang yang datang ke sana kemudian ikut ke kamar mandi warga sehingga berpengaruh pada tingginya kandungan bakteri coli pada sumur warga," tukasnya.

Arlina mengatakan, sumur-sumur warga Kp. Pojok tidak tercemari oleh limbah air sampah. Diperkirakan, yang tercemari itu di sekitar Kp. Cibungur Desa/Kec. Batujajar Kab. Bandung. Pihaknya tetap menyuplai air bersih ke Kp. Pojok setiap dua hari sekali. Suplai air itu pun dinilai cukup. Apalagi, di Kp. Pojok masih terdapat dua sumur bor yang dibangun pemerintah beberapa waktu lalu.

Menyikapi hal itu, jajaran Komisi B DPRD Cimahi antara lain Drs. H. Ade Irawan (ketua), Ir. Charles D. Tangkudung (wakil), Drs. Nadjmi Ali Imran (sekretaris), mendesak Dinas LH Kota Cimahi terus menyuplai bantuan air bersih ke warga Kp. Pojok. Hal itu disampaikannya menyikapi keluhan warga Kp. Pojok soal tersendatnya suplai air bersih ke sana. Bahkan, bantuan air pun datang jika diminta. Untuk itu, mereka mengingatkan Dinas LH untuk tetap menyuplai air bersih, bahkan jika memungkinkan kapasitasnya ditambah.

Seperti diberitakan "PR" sebelumnya, warga Kp. Pojok mengeluhkan air limbah sampah yang dialirkan ke sekitar pinggiran permukiman warga. Keberadaan aliran limbah sampah tersebut dinilai telah mencemari sumur-sumur warga. Untuk itu, mereka mendesak Pemkot Cimahi bersama Pemkot Bandung dan Pemkab Bandung segera mengalirkan air limbah tersebut ke tempat lain sehingga tidak mencemari lingkungan di sekitarnya.

Read more!(Selengkapnya)

Thursday, April 14, 2005

30-40 Persen Air Tanah Jakarta Tercemar Coli (30-40 Percent of Jakarta Ground Water Polluted with Coli)

Source: Suara Pembaruan




14 April 2005

BOGOR - 30 persen warga DKI Jakarta telah mempergunakan air kemasan, terutama untuk minum. Sebab, air tanah Jakarta sudah tak layak minum lagi.

Diperkirakan, 30-40 persen air tanah Jakarta sudah tercemar bakteri coli penyebab penyakit perut, seperti kolera. Banyak septik tank WC yang jaraknya begitu dekat dengan lubang air.

English Translation

Bogor - 30 percent the Special Capital District of Jakarta citizen utilised package water, especially to drink. Because, the Jakarta ground water has not been suitable to drink again.

Estimated, 30-40 percent the Jakarta ground water has been most polluted the bacteria coli the cause of the stomach illness, like cholera. Many septic tanks are close to the water hole.


Wakil Kepala LIPI, Dr Lukman Hakim APU mengungkapkan hal itu pada HUT ke-153 Kebun Raya Cibodas, Cianjur, Jabar, Selasa (12/4). Kebun Raya Cibodas berdiri pada 11 April 1852 lalu.

"Anak-anak sekolah sebaiknya dibekali air kemasan yang lebih steril, sehingga tidak sembarangan minum air yang tercemar," tambahnya.

Menurut Lukman Hakim, kasus air ini bisa menular ke kasus udara. Udara Jakarta saat ini sarat polusi. "Bagi warga Jakarta, berada di Kebun Raya Cibodas untuk menghirup udara yang bersih, segar, dan sejuk, merupakan suatu kemewahan," katanya.

Dikatakan, karena pencemaran udara itu semakin tinggi, tak sedikit warga Jakarta pemilik mobil mewah menaruh tabung-tabung oksigen (udara bersih) di mobil-mobil mereka. Tabung gas yang ukurannya tidak terlalu besar, saat ini bisa dibeli di apotek-apotek besar di Ibu Kota. "Ini lantaran udara Jakarta sudah menyesakkan," katanya.

Dikemukakan, harga udara bersih memang cukup mahal. Dia mengungkapkan pengalamannya ketika salah seorang keluarganya dirawat di rumah sakit. Selama dua minggu, sisakit menghabiskan setabung besar oksigen. Jika dihitung-hitung, satu kali hirup harus membayar Rp 250.

"Sejak sekarang, kita harus merencanakan kebijaksanaan yang melihat jauh ke depan. Jika tidak, anak cucu kita harus berbekal tabung oksigen untuk memperoleh udara segar agar tetap survival. Betapa mahalnya," katanya.

Read more!(Selengkapnya)

Friday, April 08, 2005

Warga Kamp. Pojok Alami Kekurangan Air (Citizens of Kamp. Pojok Alami lack water)

Source: Pikiran Rakyat




CIMAHI, (PR).-
Warga Kampung Pojok Kel. Leuwigajah, Kec. Cimahi Selatan, Kota Cimahi, yang berada di sekitar lokasi longsor sampah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, mengeluh karena suplai air bersih ke daerahnya tersendat. Padahal, sebagian di antara mereka mulai mengkhawatirkan kualitas air sumur yang mereka konsumsi. Terlebih lagi, setelah muncul penyakiti gatal-gatal yang menjangkit sebagian penduduk di sana.

Keterangan yang dihimpun "PR" di lapangan, Kamis (7/4), kurang lebih dua minggu lamanya, mereka sudah tidak lagi mendapatkan suplai air bersih dari Pemkot Cimahi. Padahal, semula, mereka sempat dijanjikan akan terus mendapat suplai air bersih. Namun, pasca musibah longsor TPA, suplai air bersih yang diberikan seminggu sekali, hanya mereka peroleh beberapa minggu.

English Translation

CIMAHI, (PR).-
Citizens of Warga Kampung Pojok Kel. Leuwigajah, Kec. Cimahi Selatan, Kota Cimahi, that were around the location of the landslide of the waste of the Place of the Disposal of the End (TPA) Leuwigajah, complained because the clean supply of water to his area was most stagnant. In fact, some of the they began to be worrying the quality of well water that they consumption. At first again, after emerging penyakiti very itchy that spread some inhabitants there.

Information that was assembled by "PR" in the field, on Thursday (7/4), approximately two length weeks, they no longer got the clean supply of water from Pemkot Cimahi. In fact, originally, they could be promised will continue to get the clean supply of water. However, post the TPA landslide disaster, the clean supply of water that was given a week very much, was only received by them several weeks.


"Kirang langkung kana dua ming¬guna bantosan cai bersih teh teu aya sumping. Sakinten keneh kapungkur waktos aya bantosan jet pump, teu kakirangan, mung ngalana sok sieun kumaha onam. Maklum, terang kuanjeun, jarak sampah sareng rorompok mung sababaraha meter deui (Kurang lebih sudah dua minggu, pasokan air tidak ada datang. Masih men- ding ketika dulu ada bantuan jetpump, tidak kekurangan air. Hanya, untuk mengambilnya agak mengkhawatirkan, mengingat jarak rumah dengan sampah sangat dekat) " ujar warga RT 4 Kampung Pojok yang enggan disebutkan identitasnya, kepada "PR" kemarin.

Hal itu pun diakui Atang, warga RT 1 Kampung Pojok. Sudah beberapa minggu ini, ia menderita penyakit gatal-gatal hingga sebagian tangannya menderita borok-borok. Diperkirakan, itu akibat air sumur yang ia gunakan tercemar.

Hal itu diakui Ketua RT 4, Koswara. Menurut dia, sejumlah warganya sempat mengeluhkan penyakit gatal-gatal. Selain air, warga pun selalu mengeluhkan masalah ganti rugi atas sawahnya yang tertimbun longsoran sampah. Selama ini, kehidupan mereka bergantung pada sawah garapannya.

"Malihan bapak mah dugi didemo sagala ku warga. Disangkina, bapak kirang merjuangkeun cai ka pamarentah (Malah, warga mendemo bapak. Disangkanya bapak tidak memperjuangkan air kepada pemerintah)," kata Koswara.

Agar suplai air

Secara terpisah, Ketua Komisi A DPRD Kota Cimahi. M. Yahya Abdul Azis, ketika ditemui di Gedung DPRD Kota Cimahi, Jln. Gatot Subroto Cimahi, kemarin mengatakan, pemkot hendaknya kembali menyuplai air bersih dan meningkatkan pelayanan kesehatan. Apalagi, sebagian warga sudah terjangkit penyakit gatal-gatal.

Selain itu lanjut Yahya, Pemkot Cimahi diminta melakukan tindakan darurat dengan mengamankan warga di sekitar lokasi bahaya I terhadap longsoran sampah. Bahkan, jika memungkinkan, selama belum ada upaya penanggulangan di lapangan, warga di sekitarnya diungsikan dengan memberikan uang kontrak sebagaimana yang diterima delapan kepala keluarga (KK) di sana.

"Tentunya, mereka tidak bisa tinggal berlama-lama di sana. Karena itu akan membahayakan kesehatan warga," ujar Yahaya.

Menyinggung bantuan sembako, menurut Yahya, itu hendaknya tidak diberikan insidental, namun diberikan secara terus- menerus. Mengingat, sebagian warga di sana kehilangan mata pencahariannya setelah sawah mereka tertimbun sampah.

Hal itu disampaikan Yahya menyikapi keluhan warga bahwa bantuan sembako ke Kampung Pojok tidak dilakukan secara rutin. Bahkan, bantuan tersebut diberikan setelah sebagian warga mengadu ke DPRD Cimahi atau ketika ada informasi akan ada Wali Kota Cimahi, atau tamu dari luar negeri berkunjung ke sana.

Read more!(Selengkapnya)

Tangerang Terancam Sulit Air Bersih (Tangerang threatened with clean water difficulties)

Source: Suara Pembaruan


08 April 2005

TANGERANG - Sekitar 65.000 pelanggan air bersih di wilayah Kabupaten Tangerang dan 13.000 pelanggan air bersih di wilayah Kota Tangerang terancam kesulitan air bersih karena Bendungan Cisadane atau yang dikenal dengan Pintu Air Sepuluh, yang berada di Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, mengalami kebocoran yang sangat serius.

Dari 10 pintu yang ada, sebanyak delapan pintu rusak, bahkan sebagian jebol. Akibatnya, air Sungai Cisadane yang dipergunakan sebagai bahan baku pengolahan air tidak masuk ke mesin intake atau pengolahan air.

Direktur Umum PDAM Kota Tangerang, Muharram, sewaktu ditemui Pembaruan, Kamis, di kantornya, mengatakan, dia sangat mencemaskan kerusakan pintu bendungan karena menyebabkan permukaan air Sungai Cisadane di kawasan bendungan menyusut.

English Translation

April 08 2005

Tangerang - Around 65,000 clean water customers in the Tangerang Regency territory and 13,000 clean water customers were in the Tangerang City territory threatened by the clean water difficulty because of the Cisadane Dam or that was known with the Lock Ten, that was in the Mekar Sari District, the Neglasari Subdistrict, the Tangerang City, experienced deficit that very serious.

From 10 available doors, as many as eight broken doors, in fact partly was broken.
As a result, the Cisadane river water that was utilised as the raw material of the processing of water did not enter the machine intake or the processing of water.

Umum PDAM Kota Tangerang Director, Muharram, when being found by Reform, on Thursday, in his office, said, he really alarmed damage of the door to the dam because of causing the Cisadane surface of the river water in the dam region to shrink.


Karena air dari bendungan tidak bisa masuk ke intake, PDAM kota terpaksa hanya mengandalkan persediaan air di penampungan. Namun kerusakan pintu air bendungan itu segera diatasi dengan cara sederhana, yakni dengan menambal menggunakan pasir, plastik, dan pelepah pisang.

PDAM setempat sudah melaporkan masalah ini ke wali kota. Selain itu, PDAM sudah melayangkan surat ke Balai Pengembangan Sumber Daya Air (BPSDA) dan Provinsi Banten untuk meminta agar segera dilakukan perbaikan permanen.

Informasi Dinas Pekerjaan Umum Banten menyebutkan, pengerjaan perbaikan bendungan baru akan ditenderkan pada Mei mendatang dan realisasinya sekitar Agustus. Namun, yang akan diperbaiki hanya dua pintu, sedangkan sisa pintu yang rusak dibantu perbaikannya dari Departemen PU yang baru akan direalisasikan pada 2007.

Menurut Muharram, instansinya mengkhawatirkan cuaca yang kini sudah memasuki musim kemarau karena dipastikan akan menurunkan ketinggian permukaan dan debit Sungai Cisadane. "Terus terang kami sekarang hanya mengandalkan hujan dari Bogor yang masuk ke Sungai Cisadane. Kalau sudah masuk musim kemarau, kita tidak tahu apa yang akan terjadi," ujarnya.

Kepala Bagian Perawatan PDAM Kota Tangerang, Toto Sugiarto didampingi Kepala Bagian Produksi, Sumarya mengungkapkan, kebocoran terjadi pada pintu nomor 8, dan baru diketahui pada pukul 11.00 WIB Minggu lalu.

Read more!(Selengkapnya)

Water Rationing

Source: The Jakarta Post




WATER RATIONING: A boy takes a bath in Bawomataluo village on quake-devastated Nias. Even though the village suffered relatively little damage, water has become scarce after thousands of people descended upon the village seeking refuge. The authorities have been trying to keep up with water demand by rationing it out to the villagers and the refugees. (JP/R. Berto Wedhatama)

Read more!(Selengkapnya)

Thursday, April 07, 2005

Masyarakat tidak Perlu Resah, Swasta tidak akan Monopoli Air (Community should not be concerned that private enterprise will monopolise water)

Source: Media Indonesia



Media Indonesia 07 April 2005

JAKARTA (Media) Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Departemen Pekerjaan Umum Basuki Hadimulyono menyatakan, masyarakat tidak perlu takut dunia usaha akan memonopoli SDA di Indonesia.

"Keputusan mengenai pengelolaan sumber daya air di suatu wilayah harus diputuskan oleh pemerintah daerah dan harus disetujui oleh DPRD sebagai wakil masyarakat," kata Basuki setelah sidang pemeriksaan pendahuluan mengenai permohonan pengujian UU No 7 Tahun 2004 tentang SDA di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, kemarin.

Menurut Basuki, monopoli SDA oleh dunia usaha tidak akan terjadi. Sebab, berdasarkan UU sudah jelas polanya yakni semua masyarakat harus diikutkan dalam pengelolaan air yang melintasi wilayah mereka. UU SDA justru berfungsi meminimalkan penggunaan sumber daya air oleh pihak tertentu, yang selama ini tidak diatur dalam UU.

English Translation

Media Indonesia 07 April 2005

Jakarta (Media) Director General Sumber Daya Air (SDA) the Department of the Public Works of Basuki Hadimulyono stated, the community might not be frightened the business world will monopolise SDA in Indonesia.

The "decision concerning the management of water resources must be in a territory decided by the regional government and must be agreed to by DPRD as the representative of the community," said Basuki after the session of the introductory inspection concerning the No request of the testing of UU 7 2004 about SDA in the Building of the Constitution Court, Jakarta, yesterday.

According to Basuki, the SDA monopoly by the business world will not happen. Because, was based on UU already clear his pattern must be namely all the communities included in the water management that crossed their territory. SDA UU precisely had a function of minimising the use of water resources by the certain side, that uptil now was not arranged in UU.


"Dalam pengelolaan sumber daya air, sebelum masuk ke master plan, itu harus ada pola dulu. Contohnya, Bengawan Solo yang mengalir dari Wonogiri hingga ke Bojonegoro itu harus dibuat dulu polanya. Kalau debit air Bengawan Solo 1.000 meter kubik, itu harus diketahui akan digunakan untuk apa saja oleh masyarakat dari Wonogiri hingga Bojonegoro. Dan, itu harus disetujui semua masyarakat yang ada di sepanjang Bengawan Solo," papar Basuki.

Dia melanjutkan, pemerintah juga sedang berusaha membentuk Dewan Air Nasional dan Dewan Air Provinsi. Dewan Air merupakan lembaga yang akan menentukan kebutuhan masyarakat pada suatu daerah apakah air sudah terpenuhi atau belum.

"Saat ini belum terbentuk, karena UU SDA masih diuji. Tapi, kami sudah persiapkan terus untuk pembentukan Dewan Air Nasional dan Dewan Air Provinsi. Sehingga nantinya akan berhubungan dengan masalah ekspor air juga, karena di dalam UU SDA ekspor air itu dilarang, kecuali kalau kebutuhan penduduk lokal sudah terpenuhi dalam jangka waktu tertentu," jelas Basuki.

Permohonan pengujian UU SDA No 7 Tahun 2004 datang dari kelompok masyarakat desa yang berada di Provinsi Jawa Tengah, Sumatra Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Madura, dan Sumatra Utara, dengan jumlah 2.063 orang.

Pemohon meminta Mahkamah Konstitusi (MK) menyatakan, pasal 7, pasal 9 ayat (1), pasal 11 ayat (3), pasal 40 ayat (4), pasal 49, pasal 6 ayat (2) dan (3), pasal 8 ayat (1) dan (2), pasal 29 ayat (3), pasal 38, dan pasal 39 UU No 7 Tahun 2004 tentang SDA bertentangan dengan UUD 1945 pasal 18B ayat (2), pasal 28A, pasal 28D ayat (1), pasal 28H ayat (1) dan (2), serta pasal 28I ayat (2), dan pasal 33 ayat (3) dan (4). Selain itu pemohon mengharapkan MK menyatakan pasal-pasal terkait pada UU SDA tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat.

Read more!(Selengkapnya)

Tuesday, April 05, 2005

PDAM Buka Peluang Gandeng Swasta (PDAM - Opportunity for collaboration with Private Enterprise)

Source: Media Indonesia



30th. March 2005

JAKARTA (Media ): Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) memberi peluang kepada swasta yang akan menjalin kerja sama investasi sepanjang tetap memerhatikan kepentingan sosial sehingga tetap berjalan seimbang dengan kepentingan bisnis.

''Memang hampir semua PDAM yang beroperasi di Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan nasional sehingga dibutuhkan investasi baru sepanjang tetap memerhatikan kepentingan masyarakat,'' kata Ketua Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) Ridwan Syahputra Musagani di Jakarta Convention Center (JCC), kemarin.

Sampai saat ini, menurut Ridwan, anggota Perpamsi baru mampu memenuhi 20% kebutuhan nasional, jauh dari sasaran target Millenium Development Goals (MDG), yakni 80% untuk perkotaan dan 60% untuk perdesaan yang harus dicapai tahun 2015.

English Translation

Jakarta (Media):
the Company of the Area of the Drinking Water (PDAM) gave the opportunity to private enterprise that will establish the investment co-operation along continue to memerhatikan the social interest so as to stay proceeding balanced with the interest of the business.

'Indeed almost all PDAM that operated in Indonesia was not yet able to satisfy the national requirement so as to be needed new investment along continue to memerhatikan the interest of the community,' said all the Indonesian Chairman of the Association of the Drinking Water Company (Perpamsi) Ridwan Syahputra Musagani in Jakarta Convention Center (JCC), yesterday.

Until this, according to Ridwan, the Perpamsi member just could meet 20% the national requirement, far from the Millenium Development Goals target target (MDG), that is 80% for urban areas and 60% for rural areas that must be reached in 2015.


Sampai saat ini, anggota Perpamsi baru mampu menyediakan 98 ribu liter per detik, padahal kebutuhan setidaknya 300 ribu liter per detik. Setidaknya masih dibutuhkan investasi baru sekitar Rp50 triliun hingga Rp60 triliun sehingga peran swasta untuk ikut serta dalam pengadaan air bersih bagi masyarakat masih dibutuhkan.

Namun, pihak swasta itu harus tetap memprioritaskan air sebagai kebutuhan pokok masyarakat dalam tujuan investasinya. ''Dalam arti, investasi dibutuhkan sepanjang untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat untuk air bersih.''

Saat ini anggota Perpamsi masih menghadapi kendala permodalan, di samping juga produksinya yang masih terbatas. Sedangkan masuknya swasta di lokasi-lokasi yang belum terjangkau PDAM, menurut Ridwan, tergantung kepada masyarakat di daerah itu sendiri.

Sesuai UU No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (SDA), swasta dimungkinkan untuk berinvestasi di kawasan yang belum terjangkau PDAM dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan dari pemerintah daerah.

Namun, menurut Dirjen Tata Perkotaan dan Perdesaan Departemen Pekerjaan Umum (DPU) Patana Rantetoding, swasta belum tentu tertarik menjalin kemitraan dengan (PDAM). Sebab, dari sisi tarif penggunaan air PAM, kerja sama ini dinilai belum menarik bagi swasta. Saat ini masih banyak daerah-daerah yang tarifnya masih rendah.

''Misalnya, di DKI Jakarta tarif PAM Rp3.000 per meter kubik, sementara di beberapa daerah masih ada menerapkan tarif sebesar Rp300 hingga Rp400. Ini tentu saja belum menarik,'' kata Patana.

Saat ini, PDAM sudah menjalin kemitraan dengan Bank Dunia, Uni Eropa, dan beberapa institusi internasional. Kerja sama itu, sebagian besar, bergerak di bidang peningkatan sumber daya manusia (SDM). Khusus berkaitan dengan infrastruktur, kerja sama dilakukan dengan Japan Bank for International Coorporation.

Read more!(Selengkapnya)

PDAM Ciamis Bantah Terancam Bangkrut (PDAM Ciamis threatened with bankruptcy)

Source: Pikiran Rakyat




CIAMIS, (PR).-
Direktur Umum Perusahaan Daerah Air Minum Daerah (PDAM) Kab. Ciamis Ade Supriatna, membantah perusahaan air yang dikelolanya terancam kolaps (bangkrut). Justru selama 2004 lalu, PDAM Ciamis bisa meraih laba sebesar Rp 456 juta, sedangkan saldo akhirnya mencapai Rp 303 juta.

"Isu yang berkembang di luar bahwa PDAM Ciamis ini mau kolaps, karena rugi besar sebenarnya tidak demikian. Secara hitungan akutansi, memang PDAM belum untung, karena ada investasi yang belum dimanfaatkan. Tapi dari kondisi riil kita meraih laba Rp 456 juta," kata Direktur Umum PDAM Ciamis Ade Supriatna, kepada pers, Senin (4/4), di Ciamis.

English Translation

Ciamis, (PR).-
Director Umum Perusahaan Daerah Air Minum Daerah (PDAM) Kab.
Ciamis Ade Supriatna, denied the water company that was managed by him was threatened kolaps (bankrupt). Precisely for previous 2004, PDAM Ciamis could gain the profit of Rp 456 million, whereas the balance had finally reached Rp 303 million.

"Developing rumours outside that this PDAM Ciamis wanted kolaps, because of the big loss in fact was not like this." Secara the calculation akutansi, indeed PDAM was not yet fortunate, because of having investment that was not yet made use of. But from our real condition gained the Rp profit 456 million, said Umum Director PDAM Ciamis Ade Supriatna, to the press, Monday (4/4), in Ciamis.


Akibat isu kerugian yang disebut-sebut hingga mencapai Rp 1 miliar itu, kata Ade Supriatna, pihaknya banyak mendapat pertanyaan, termasuk para anggota dewan. Bahkan, untuk mengklarifikasi isu itu, PDAM melakukan ekspose di hadapan Komisi II Dewan Ciamis untuk menjelaskan persoalan yang sebenarnya terjadi. "Intinya jelas bahwa PDAM tidak kolaps," tegasnya.

Total aset PDAM Ciamis saat ini mencapai Rp 25 miliar. Dari hasil penilaian yang dilakukan secara nasional, kesehatan PDAM Ciamis termasuk dalam kategori cukup. Menurut Ade dalam sepuluh tahun mendatang, PDAM Ciamis akan benar-benar sehat serta memberikan keuntungan yang besar. Itu terjadi karena investasi yang sekarang ditanam, akan mulai memberikan tambahan untuk pemasangan saluran pelanggan baru. "Secara bertahap kita terus melakukan efisiensi dan juga menekan tingkat kebocoran air, sehingga pelayanan ke pelanggan tetap baik," jelasnya.

Pihak PDAM Ciamis juga berjanji untuk tiga tahun ke depan tidak akan menaikkan tarif air. Total pelanggan PDAM Ciamis kini tercatat 16.518 pelanggan dan 65 titik pelayanan kepentingan umum.

Batal mengebor

PDAM Ciamis sebelumnya merencanakan untuk melakukan pengeboran air bawah tanah untuk memberikan pelayanan ke 600 pelanggan di Surung Dayung, Cijeungjing. Dana disiapkan mencapai Rp 200 juta, dengan potensi air bawah tanah cukup baik.

Namun, saat pengeboran itu akan dilakukan ternyata ditentang oleh masyarakat sekitar. Mereka takut, pengeboran itu akan menyurutkan air sumur maupun air sawah masyarakat. Padahal, air bawah tanah yang akan diambil PDAM di ke dalaman 60 meter, sehingga tidak akan mengganggu air permukaan. Tapi, masyarakat tetap keberatan padahal semua perizinan dan kajian lainnya telah dilakukan. "Kalau pengeboran itu dilakukan, setidaknya 600 pelanggan di Surung Dayung, dan warga sekitar akan mendapatkan sumber air yang bagus," jelas Ade.

Dalam kesempatan itu, diakui bahwa sumber air baku untuk PDAM di Banjarsari yaitu dari Sungai Ciputrahaji, sampai sekarang sering tercemar limbah pabrik tapioka. Semua cara sudah dilakukan, pihak pabrik siap menutup usahanya, tapi mereka minta 700 pegawai untuk dipekerjakan. Hal itu sangat berat buat PDAM, sehingga pelanggan PDAM di daerah Banjarsari, saat ini masih terbatas sekira 650 pelanggan. "Ketika kita melakukan tawaran ke warga lain untuk memasang baru, mereka masih trauma, karena air PDAM Banjarsari ini masih dianggap bau dan kotor. Ini memang masalah berat yang kita hadapi untuk daerah itu," jelasnya.

Read more!(Selengkapnya)

Monday, April 04, 2005

PDAM Terapkan Sistem On Line (PDAM puts system online)

Source: Suara Merdeka

Suara Merdeka 02 April 2005

SEMARANG - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Semarang mulai Jumat (1/4) menerapkan sistem on line. Dengan sistem itu, pelanggan memiliki beberapa alternatif tempat pembayaran rekening.

Penjelasan tersebut disampaikan Dirut PDAM Agus Sutyoso, kemarin, di ruang kerjanya. Dia mengatakan, biasanya pelanggan hanya bisa membayar di satu tempat pembayaran yang telah ditentukan. Misalnya, pelanggan di Kelurahan Sendangmulyo hanya bisa membayar di Kantor Inkaso Jl Kedungmundu.

''Sekarang mereka bisa membayar di payment point lain,'' kata dia.

English Translation

Semarang - the Company of the Area of the Drinking Water (PDAM) the Semarang City from Friday (1/4) applied the system online. With the system, the customer had several alternatives to the place of account payment.

This explanation was sent by the Managing Director of PDAM Agus Sutyoso, yesterday, in his office. He says, usually the customer only could pay in one place of payment that was determined. For example, the customer in the Sendangmulyo District only could pay in the Inkaso Jl Kedungmundu Office.

'Now they could pay at other payment points,' he said.


Keuntungan lain penggunaan sistem itu menurut dia, risiko kehilangan data menjadi lebih kecil. Selain itu, pengiriman data ke kantor pusat PDAM Kota Semarang di Jl Kelud Raya menjadi lebih cepat.

Dia menjelaskan, tempat-tempat yang dilengkapi dengan sistem on line tersebut adalah PDAM Jl Kelud Raya, Kantor Cabang Semarang Barat Jl WR Supratman, tempat pembayaran di kantor Kecamatan Ngaliyan, dan Cabang Pembantu Bank Buana Indonesia (BBI) Siliwangi Jl Jendral Sudirman.

Untuk wilayah Semarang Selatan, perlengkapan serupa dipasang di PDAM Jl Teuku Umar No 56, Jl Meranti Raya No 362, Kantor Kelurahan Banyumanik, BPD Politeknik Negeri Semarang, dan di Bukit Kencana Jaya.

Kemudian di tempat pembayaran rekening PDAM di Jl Dr Cipto No 103, Jl Blimbing Raya, Kantor Kecamatan Semarang Utara, BPD Johar, Bank Bukopin Jl Pandanaran No 125, BBI Cabang Semarang Jl Gang Tengah No 16. Selain itu, tempat pembayaran di Jl Parangkesit Perumnas Tlogosari, Jl Raya Kedungmundu, dan BBI Capem Majapahit Jl Brigjen Sudiarto juga dilengkapi peralatan tersebut.

Agus mengatakan, sistem on line tersebut didukung oleh beberapa server dengan processor intel xeon. Komunikasi data dari kantor pusat dengan tempat-tempat pembayaran sebagian menggunakan gelombang elektromagnetik frekuensi tinggi di atas 3 dan 10 ghz. Untuk kantor-kantor pembayaran tertentu yang tidak memungkinkan digunakan gelombang frekuensi tinggi, dipakailah saluran telepon.

''Dengan teknologi itu kami berusaha memberikan peningkatan pelayanan kepada pelanggan,'' kata dia.

Read more!(Selengkapnya)

Saturday, April 02, 2005

PDAM Kota Cirebon Panik Pasokan Air akan Diputus? (PDAM Cirebon City, will water supplies will be interrupted?)

Source: Pikiran Rakyat



Terkait Rencana Pemasangan ”Water Meter”

KUNINGAN, (PR).-
Rencana pemasangan water meter pada jalur distribusi air dari Paniis Kuningan ke PDAM Pemkot Cirebon oleh Pemkab Kuningan, membuat PDAM Pemkot Cirebon panik. Pasalnya, pemasangan water meter yang dilengkapi dengan gatevalve itu, harus memutuskan sementara pasokan air ke Kota Cirebon.

Pihak PDAM Kota Cirebon, menolak tegas pemutusan sementara distribusi air yang akan berlangsung saat pemasangan gatevalve tersebut. Pemasangan gatevalve yang merupakan fasilitas bagi perangkat water meter itu, diperkirakan memakan waktu satu minggu, sedangkan pemutusan sekira 3 jam.

English Translation

It was related to the plan to fit a ”Water Meter”

KUNINGAN, (PR).-
the fitting Plan water meter to the route of the distribution of water from Paniis Kuningan to PDAM Pemkot Cirebon by Pemkab Kuningan, made PDAM Pemkot Cirebon panic. His article, the fitting water metre that was equipped with gatevalve that, must break now water supplies to the Cirebon City.

The side PDAM the Cirebon City, refused firm the temporary severing the distribution of water that will take place during the fitting gatevalve this. The fitting gatevalve that was facilities for equipment water metre that, was estimated took up time one week, whereas the severing approximately 3 hours.


Padahal, pemasangan water meter berikut rumah kontrol itu, dimaksudkan untuk mengukur pemanfaatan air oleh PDAM Cirebon, menyusul kesepakatan kerja sama (MoU) pemanfaatan air Paniis antara Bupati Kuningan, Aang Hamid Suganda dengan Wali Kota Cirebon, Subardi. "Memang, kenyataannya PDAM Kota Cirebon, keberatan dengan pemutusan sementara itu, dengan alasan akan mengalami kerugian ratusan juta rupiah," tutur sumber di lingkungan Pemkab Kuningan, Jumat (1/4).

Oeh karena itu, menurutnya, pertemuan membahas pembangunan rumah kontrol dan pemasangan gatevalve (kran air) pada pipa yang mengalirkan air dari mata air Paniis Kuningan ke PDAM Kota Cirebon di aula Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan (DSDAP) Kuningan, Kamis (31/3), antara pihak Kota Cirebon dengan Kab. Kuningan berlangsung panas dan tegang.

Pihak Cirebon yang diwakili Direktur Teknik PDAM Kota Cirebon Ir. Sri Supanti bersama lima orang stafnya sempat terlibat perdebatan "sengit" dengan wakil Kuningan yang menyertakan pejabat terkait dan para kepala desa di sekitar Paniis. Sempat pula terjadi 'adu' argumentasi antara Ir. Sri Supanti dengan Kepala DSDAP Kuningan Ir. Abdul Kodir.

Bahkan, salah seorang kepala desa di sekitar Desa Paniis Kec. Pasawahan yang turut dalam pertemuan itu, sempat melontarkan ungkapan bernada "mengancam" seraya menyebutkan, jika pihak PDAM Kota Cirebon keberatan, sebaiknya tutup saja aliran air dari Kuningan ke Cirebon, dan Cirebon jangan menggunakan air dari Kuningan.

Hal mutlak

Menurut Kepada DSDAP Kuningan, Ir. Abdul Kodir, pemasangan gatevalve merupakan hal mutlak yang akan dilakukan Kuningan dan sudah menjadi harga mati. "Kalau Pak Wali Kota Cirebon tidak mengizinkan, kita mah tetap akan melakukan pemasangan gatevalve, karena itu sudah merupakan keputusan Pemkab Kuningan yang telah disetujui DPRD," tambah Kodir.

Di lain pihak, lanjutnya Pemkab Kuningan sangat berkepentingan atas pemasangan gatevalve sebab alat tersebut merupakan alat untuk mengatur air. "Saya kan harus mempertanggungjawabkan kepada masyarakat Kuningan bahwa jumlah debit air ke Cirebon sudah sesuai dengan SIPA (surat izin pengambilan air) yakni 750 liter perdetik," ujarnya.

Diungkapkan Kodir, sesuai jadwal SPMK (surat perintah mulai kerja), pengerjaan pembangunan fisik tersebut dimungkinkan dilakukan pada 25 April 2005 nanti. Pihaknya akan terlebih dahulu mengumumkan rencana pemasangan tersebut, karena air dari Kuningan ke Cirebon akan dihentikan sementara selama kurang lebih tiga jam selama pengerjaan pemasangan sampai selesai.

Read more!(Selengkapnya)