Saturday, July 31, 2004

40% Irigasi di Tasik tidak Optimal (40% of irrigation in Tasik not optimised)

Source: Pikiran Rakyat

TASIKMALAYA, (PR).-

Sekira 40% saluran irigasi yang ada di wilayah Kota Tasikmalaya saat ini diperkirakan fungsinya sudah tidak optimal. Kenyataan itu terjadi selain disebabkan tingginya tingkat pendangkalan, diperparah banyaknya dinding saluran irigasi yang bocor di beberapa lokasi.

'Hampir 40% saluran irigasi sekunder, pembuangan, dan tersier yang ada di Kota Tasik kini tidak bisa berfungsi optimal. Itu menjadi salah satu penyebab tingginya kehilangan air di perjalanan,' kata Kasi Operasi Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pemerintah, Dinas Pekerjaan Umum Kota Tasikmalaya, H. Dasep Hermawan, Kamis (29/7).

English Translation

Approximately 40% the available irrigation channel in the Tasikmalaya City territory at this time was estimated by his function was already not optimal. The fact happened apart from being caused by the height of the level of the trivialising, was aggravated the number of walls of the irrigation channel that leaked in several locations.

"Almost 40% the secondary irrigation channel, the disposal, and tertiary available in the Tasik City currently could not function optimal." That to one of the causes of the height lost the water in the trip, said Kasi the Operation of the Maintenance of the Network of the government Irrigation, the Tasikmalaya Service of the City Public Works, H. Dasep Hermawan, on Thursday (29/7).


Menurutnya, kondisi itu membuat beberapa daerah, khususnya yang berada di hilir irigasi seperti Taman Sari, Sumelap, dan Cicariang Kawalu sering kali lebih awal mengalami kekurangan pasokan air setiap memasuki musim kemarau. Daerah yang areal lahannya diperkirakan rawan kekeringan seluruhnya tersebar di lima kecamatan. Sementara luas total areal lahannya mencapai 155 ha, terdiri dari Tamansari 23 ha di 8 desa, Indihiang 57 ha di 13 desa, Cibeureum 40 ha di 15 desa, Kawalu 20 ha di 10 desa, dan Mangkubumi 15 ha di 8 desa.

'Kebocoran teknis masih banyak yang perlu diperbaiki. Meski demikian, terbatasnya anggaran membuat perbaikan mengutamakan daerah-daerah yang masuk kategori rawan kekeringan,' tegas Dasep. Wali Kota Tasik H. Bubun Bunyamin dalam sidang paripurna mengungkapkan, menyikapi permasalahan penggunaan air irigasi, pemkot telah mengajukan rancangan perda tentang irigasi guna mengatur tatanan irigasi. Pasalnya, air merupakan milik bersama yang dikonsumsi tanpa biaya dan menjadi sumber daya ekonomi. "