Friday, July 30, 2004

Pemkab Kuningan Ancam Setop Air ke Kota Cirebon (Pemkab Kuningan Threatens to stop water supply to the City of Cirebon)

Source: Pikiran Rakyat

Jika tidak Ada Penambahan Kontribusi
Pemkab Kuningan Ancam Setop Air ke Kota Cirebon

KUNINGAN, (PR).-
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan akhir-akhir ini tengah berupaya meminta Pemkot Cirebon meningkatkan kontribusi atas pemanfaatan air dari wilayahnya. Karena, kontribusi yang selama ini diberikan Pemkot Cirebon ke Kab. Kuningan, nilainya sangat tidak sepadan dengan anggaran yang harus dikeluarkan Pemkab Kuningan untuk memelihara kelestarian dan kesuburan mata air yang selama ini menjadi andalan Pemkot Cirebon.

Terkait dengan masalah tersebut, Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda yang ditemui "PR" usai memimpin upacara Hari Anak Nasional 2004 tingkat Kabupaten Kuningan di halaman Pendopo, Kamis (29/7) menyatakan, belakangan ini pihaknya telah merencanakan untuk membuat Memorandum of Understanding (Mou) khusus mengenai hal itu dengan pihak Pemkot Cirebon.

English Translation

If not having the Increase in Kontribusi
Pemkab Kuningan Threaten stopped the Water to the Cirebon City

Kuningan, (PR).
- the Government of the Regency (Pemkab) Kuningan lately was trying to ask Pemkot Cirebon to increase the upper contribution of the utilisation of the water from his territory. Because, the contribution that uptil now was given Pemkot Cirebon to Kab.
Kuningan, he thought really not in accordance with the budget that must be dismissed Pemkab Kuningan to maintain conservation and the fertility of the spring that uptil now became the mainstay of Pemkot Cirebon.

Related with this problem, the H. Aang Hamid Suganda Kuningan Regent that was met by "PR" after leading the National ceremony of the Child's Day of 2004 levels of the Kuningan Regency in the page of the Hall, on Thursday (29/7) stated, in recent times his team has planned to make the Memorandum of Understanding (the Mou) especially about that with the team of Pemkot Cirebon.


Namun, nota kesepahaman yang pada dasarnya sudah mendapat respons dari Pemkot Cirebon tersebut, tuturnya, hingga saat ini belum terwujud. "Kendalanya, Pemkot Cirebon sampai saat ini belum memberikan kepastian kepada kami kapan akan mengadakan MoU-nya. Bahkan, sampai sekarang terus mengulur-ulur waktu dan saya menilai Pemkot Cirebon sepertinya tidak ada itikad baik," ujarnya.

Mempertanyakan

Sementara itu, lanjutnya, masyarakat Kuningan di sekitar mata air untuk Kota Cirebon, akhir-akhir ini kerap mempertanyakan dan menuntut kontribusi atas penyaluran air ke Cirebon yang bersumber dari mata air di lingkungannya. Bahkan, tak jarang Pemkab Kuningan diminta menyetop suplai air ke Cirebon dan mengalihkannya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di sekitar mata air tersebut.

Ditanya hal apa saja yang dirancang dalam MoU tersebut, Aang menyebutkan, pada intinya pihak Pemkab Kuningan ingin mendapat kontribusi yang jelas dari Pemkot Cirebon atas pengambilan airnya dari wilayah Kabupaten Kuningan. Bahkan, karena kebutuhan air di Cirebon selama ini dinilai lebih banyak ditunjang dari Kuningan, untuk itu Aang berharap dana reboisasi Pemkot Cirebon sebagian besar diarahkan untuk mereboisasi lahan penunjang ketersediaan air bagi Cirebon yang ada di Wilayah Kuningan.

Terkait dengan belum adanya kepastian penandatanganan MoU itu sendiri, Bupati Aang menyebutkan dalam waktu dekat pihaknya akan menanyakan lagi hal itu ke pihak Pemkot Cirebon. "Kenapa sih untuk mengadakan MoU saja, Pemkot Cirebon terus saja ngulur-ngulur waktu, apa airnya harus kami setop dulu?" tandasnya.