Perpamsi bidik investor Eropa (European Investor at Permpamsi Nusantara Water 2004)
Source: Bisnis Indonesia
JAKARTA (Bisnis): Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) membidik investor asal Eropa untuk berinvestasi di Indonesia melalui forum Nusantara Water 2004.
Ketua Bidang Organisasi DPP Perpamsi, Nelson Parapat, menjelaskan organisasi tersebut telah memperoleh komitmen dari British Chamber (Kadinnya Inggris) yang akan membawa sejumlah calon investor dari Eropa terutama Inggris.
"Kepentingan antara kita dan calon investor dipertemukan pada Nusantara Water 2004," ungkap Parapat selaku ketua panitia pengarah kegiatan tersebut, di Jakarta kemarin. Dia didampingi Godman Ambarita, Direktur Eksekutif Perpamsi, yang juga ketua panitia pelaksana Nusantara Water 2004.
Nusantara Water yang dijadwalkan berlangsung di Jakarta pada 19-21 Agustus 2004 merupakan rangkaian kegiatan pameran, konferensi, dan Rakernas Perpamsi.
Keinginan untuk menggaet investor asing di bidang air minum, menurut Ambarita, dilatarbelakangi kenyataan sejak terjadinya krisis moneter, perusahaan daerah air minum belum menerima suntikan dana dari pihak mana pun.
Padahal, lanjutnya, kondisi keuangan hampir semua anggota Perpamsi saat ini praktis mengalami kesulitan, bahkan 186 dari 306 PDAM terjerat utang Rp5,3 triliun.
Kendati menginginkan masuknya investor ke bidang infrastruktur ini, Ambarita mengakui bahwa kondisi internal PDAM mesti diperbaiki dahulu.
Hanya saja, kata dia, perbaikan kinerja keuangan terkendala pada sulitnya menaikkan tarif air minum.
Parapat merinci tarif yang diberlakukan hampir semua anggota Perpamsi dewasa ini tidak full cost recovery alias defisit dalam proses produksi.
"Hal itu disebabkan selalu muncul penolakan yang kuat dari masyarakat maupun DPRD, kalau ada PDAM yang hendak menaikkan tarif."
Parapat menegaskan sebenarnya boleh saja ada permintaan supaya tarif tidak naik, tetapi Perpamsi pun menginginkan adanya solusi agar biaya produksi PDAM juga bisa ditekan.
Misalnya saja, lanjutnya, pengenaan retribusi pemanfaatan air baku hendaknya tidak diterapkan lagi.
Begitu juga rencana pengenaan Pajak Pertambahan Nilai atas pemasangan instalasi ke rumah tangga oleh PDAM hendaknya tidak direalisasi.
Dia mengingatkan semua pihak terkait bahwa karya PDAM cenderung ke unsur sosial mengingat misinya adalah pemenuhan hajat hidup orang banyak.
Mengenai kemungkinan diturunkannya tarif listrik dalam proses pengolahan air baku ke air minum yang dapat dikonsumsi rumah tangga, menurut Parapat, Perpamsi sulit mendesak PT PLN menggeser dari tarif industri saat ini ke tarif yang lebih rendah.
<< Home