Monday, August 16, 2004

Keruhnya Air PDAM Akibat Penambangan (Turbid water from mining, PDAM Subang)

Source: Pikiran Rakyat

SUBANG, (PR).-
Keruhnya air ledeng yang diterima pelanggan PDAM Subang, diduga keras akibat adanya penambangan batu liar di sekitar mata air Cibulakan Kec Cijambe. Padahal, mata air tersebut merupakan bahan baku utama PDAM Subang.

English Translation

SUBANG,
Turbid him the running water that was received by the customer of PDAM Subang, it was suspected hard resulting from the wild existence of the mining of the stone around the Cibulakan Kec Cijambe spring. In fact, this spring was the main raw material of PDAM Subang.


"Jenis batu yang ditambang merupakan batuan penyaring air. Dengan berkurangnya batu tersebut, diduga air yang merembes ke mata air tidak tersaring terlebih dahulu. Akibatnya, air menjadi keruh," ungkap Direktur Utama PDAM Subang Drs. H. Dedy P. Patah, M.Si., saat dihubungi Minggu (15/8).

Kendati keruh, lanjut Dedy, air yang mengalir ke pelanggan tetap memenuhi standar kesehatan. Hal tersebut telah dikukuhkan oleh Balai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan ITB dalam laporannya per 27 Juli 2004.

Disebutkan, letak penambangan batu tersebut hanya 300 meter dari mata air Cibulakan. Untuk menghentikan kegiatan tersebut, Pemkab Subang berencana membebaskan lahan dari tangan masyarakat seluas 2 hektare. Dengan cara itu, diharapkan kualitas air PDAM bakal membaik.

"Sebelumnya kami telah membebaskan lahan di seputar mata air seluas 3 hektare. Lahan tersebut telah kami hijaukan dengan menanam aneka tanaman keras," ujar Dedy.

Selain membebaskan lahan, pihak PDAM terus berupaya keras guna memperbaiki kualitas air. Di antaranya dengan cara memasang saringan (filter) baru di tempat penampungan air. Selain itu, filter yang sebelumnya sudah terpasang akan lebih sering dicuci.

Dedy menyebutkan air ledeng di Indonesia pada umumnya hanya memenuhi standar bersih atau belum memenuhi stadar air untuk minum. Demikian pula halnya air dari PDAM Subang, tidak direkomendasikan untuk diminum langsung. "Kami akan mengembangkan pengolahan air yang dapat diminum langsung pada tahun 2005 mendatang," jelas Dedy.

Seperti diberitakan "PR", sejumlah masyarakat Kota Subang mengeluhkan buruknya kualitas air PDAM setempat. Pasalnya, air yang keluar seringkali berwarna keruh sehingga dikhawatirkan kurang steril untuk digunakan mandi dan cuci.

Menurut Agus, warga Kel. Cikalapa Kec. Subang, selain keruh terkadang air PDAM berwarna keputih-putihan seperti tercampur air kapur. Bahkan, tidak jarang pula air tidak ngocor. Saat keran dibuka, yang keluar hanya angin menyerupai desisan kompresor. Padahal, alat pengukur pemakaian tetap berputar seolah-olah yang keluar dari keran adalah benar-benar air ledeng.

Apabila hal itu dibiarkan, lanjut Agus, berarti kepuasan konsumen telah diabaikan pihak PDAM. Dengan kata lain, PDAM menyepelekan aspek pelayanan terhadap konsumen dalam hal ini adalah masyarakat kota Subang.

Disebutkan, masyarakat awalnya bisa memahami kualitas air ledeng yang keruh pada saat musim hujan. Tetapi, ketika air masih keruh pada musim kering, mereka menganggap hal itu sudah melampaui batas kewajaran. Akibatnya, timbul praduga jika PDAM tidak pernah mengolah air baku sebelum disalurkan kepada pelanggan.