Friday, August 13, 2004

Sungai Cikembang Tasik Tercemar Limbah B3 (River Cikembang, Tasikmalaya, polluted with Mercury)

Source: Pikiran Rakyat

Diduga Berasal dari Air Raksa Pengolahan Tambang

TASIKMALAYA, (PR).-
Tercemarnya Sungai Cikembang yang selama ini menjadi pusat kegiatan penambangan emas tradisional sempat membuat khawatir beberapa kalangan. Apalagi hasil pengujian tim pusat bekerja sama dengan Australia menyatakan, air sungai itu mengandung limbah B3 (bahan berbahaya beracun) diduga berasal dari air raksa bekas pengolahan tambang emas.

English Translation

Suspected of coming from the Tambang Processing Mercury

Tasikmalaya, (PR).
- Tercemarnya the Cikembang River that uptil now became the traditional centre of the activity of the mining of gold could make worried several circles. Moreover results of the testing of the team of the centre of co-operating with Australia stated, the river water contained the waste B3 (the dangerous material was poisonous) was suspected of coming from the second-hand mercury of the processing of the goldmine.


Kenyataan itu diperparah dengan mencuatnya kasus penyakit minamata di lokasi penambangan emas Buyat Sulawesi Utara akhir-akhir ini. Jadi dikhawatirkan kasus tersebut bisa terjadi di Kab. Tasikmalaya, khusus menimpa warga Desa Pasirmukti, Kec. Cineam, dan Desa Karanglayung, Kec. Karangjaya Kab. Tasik.
Kepala Kantor Pertambangan dan Lingkungan Hidup Kab. Tasik Drs. Sudrajat, Kamis (12/8), membenarkan hasil pengujian air yang dilakukan tim pusat bekerja sama dengan Australia belum lama ini, ternyata Sungai Cikembang sudah tercemar dan mengandung limbah B3. Diduga, air mengandung merkuri yang berasal dari air raksa yang digunakan penambang.
Kenyataan itu membuat dirinya cemas bila kasus Buyat terjadi di dua desa itu. Apalagi kondisinya hampir serupa di dua desa itu terdapat aktivitas penambangan emas yang digeluti warga setempat. Hanya, skala usahanya relatif kecil dan pengolahannya masih tradisional.
'Peristiwa Buyat itukan munculnya sekarang-sekarang. Padahal, masyarakat di sana sudah melakukan dan menggeluti penambangan serta menggunakan air untuk konsumsi selama belasan tahun,' tuturnya.
Lebih lanjut dikatakan, dirinya merasa sedikit lega ketika mengetahui hasil pengujian itu menyebutkan tingkat pencemaran air di Sungai Cikembang kadarnya masih rendah dan masih bisa dinetralisasi. Kemudian, selama ini warga setempat tidak menggunak"