Thursday, August 12, 2004

Warga Keluhkan Kualitas Air PDAM (Citizens complain about quality of water, PDAM Subang)

Source: Pikiran Rakyat

SUBANG, (PR).-
Sejumlah masyarakat Kota Subang mengeluhkan buruknya kualitas air PDAM setempat. Pasalnya, air yang keluar sering kali berwarna keruh sehingga dikhawatirkan kurang steril untuk digunakan mandi dan cuci. "Kondisi air semacam ini sebenarnya sudah berlangsung cukup lama. Laporan pun pernah dilayangkan, namun hingga sekarang tetap saja kualitas air belum membaik," ungkap Agus, warga Kel. Cikalapa Kec. Subang kepada "PR", belum lama ini.

English Translation

Subang, (PR).
- Several communities of the Subang City complain about bad him the PDAM quality of the water local.
His article, the water that went out often was turbid so as to be worried not more sterile to be used bathed and washed. The "condition of this kind for the water in fact has taken place for quite a long time." The report then had been sent, but till now continue to the quality of the water did not yet improve, revealed Agus, the Kel Cikalapa. Cikalapa Kec. Subang to "PR", just recently.


Menurutnya, selain keruh, terkadang air PDAM berwarna keputih-putihan seperti tercampur air kapur. Bahkan, tidak jarang pula air tidak ngocor. Saat keran dibuka yang keluar hanya angin menyerupai desisan kompresor. Padahal, alat pengukur pemakaian tetap berputar seolah-olah yang keluar dari keran adalah benar-benar air ledeng.

Apabila hal itu dibiarkan, lanjut Agus, berarti kepuasan konsumen telah diabaikan pihak PDAM. Dengan kata lain, PDAM menyepelekan aspek pelayanan terhadap konsumen dalam hal ini adalah masyarakat Kota Subang. "Selain rugi oleh kualitas airnya yang kurang baik, konsumen juga dirugikan karena harus membayar angin ketika air tidak ngocor," ungkap Agus berapi-api.

Membenarkan

Direktur Umum (Dirum) PDAM Kab. Subang Dede Muhammad Asrori membenarkan bahwa pihaknya sering menerima keluhan dari pelanggan berkaitan dengan penurunan kualitas air. "Kami menyadari betul permasalahan yang sedang kami hadapi saat ini adalah masalah kualitas air. Kami belum tahu apakah air tersebut memenuhi standar kesehatan atau tidak," jelasnya ketika dihubungi "PR", Rabu (11/8).

Disebutkan, air baku PDAM Kab. Subang diambil dari sebuah mata air yang terdapat di Kec. Cijambe dengan debit 1.000 liter/detik. Awalnya, mata air tersebut sangat jernih, namun sejak instalasi pengolahan air dibangun ternyata kualitas airnya mengalami penurunan. Untuk mengatasi masalah tersebut, Dede mengaku pihaknya telah mendatangkan konsultan dari JICA Jepang. Mereka saat ini sedang meneliti mata air Cijambe. Namun karena penelitian belum rampung, hasilnya belum diketahui pihak PDAM.