Friday, September 03, 2004

Air Limbah Penduduk Pencemar Tertinggi (Domestic WasteWater Highest Pollutant)

Source:Pikiran Rakyat

Bandung Barat Belum Punya IPAL

BANDUNG, (PR).-
Air limbah penduduk (domestik) merupakan sumber pencemaran tertinggi di Kota Bandung. Akibat air limbah tersebut, sumber-sumber air untuk diolah menjadi air bersih oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), menjadi terganggu.

Di sisi lain, cakupan pelayanan air limbah oleh PDAM Kota Bandung, hingga saat ini baru mencapai 40 persen. Angka itu dihitung berdasarkan luas areal Kota Bandung dengan jumlah penduduk hampir 3 juta jiwa.

English Translation

Bandung was West did not yet have IPAL

Bandung, (PR).
- the inhabitants's Waste Water (domestic) was the highest source of pollution in the Bandung City. Resulting from this waste water, sources of the water to be processed into the clean water by the Company of the Area of the Drinking Water(PDAM), to was disturbed.

On the other hand, the scope of the waste water service by PDAM the Bandung City, through to at this time just reached 40 percent. The figure was counted was based on the Bandung area of the area of the City with the number of inhabitants of almost 3 million souls.


"Meskipun cakupannya masih terbatas, PDAM akan terus memperluas jaringan air kotor di daerah-daerah yang belum terlayani," ujar Wali Kota Bandung Dada Rosada dalam sambutan yang dibacakan Sekdakot Maman Suparman, saat membuka rapat kerja Forum Komunikasi Air Limbah (Forkalim), di lokasi Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) Bojongsoang, Bandung, Kamis (2/9).

Raker Forkalim selama dua hari (2-3/9), diikuti sejumlah PDAM/instansi di Tanah Air yang sudah mengelola air kotor. Di antaranya, PDAM Kota Bandung, Cirebon, Surakarta, Yogyakarta, Medan, Banjarmasin, dan PD PAL Jaya, serta Dinas Perumahan Kota Tangerang.

Soal Bandung Barat

Berdasarkan data, menurut wali kota, jumlah sambungan air kotor di Kota Bandung hanya 97.000 sambungan. Demikian pula tempat pengolahan limbah domestik tersebut juga hanya (mengolah) air limbah dari Bandung Timur dan Bandung Tengah dan Selatan.

Lokasi pengolah air limbah berada di Kec. Bojongsoang, Kab. Bandung dengan kapasitas 80.835 m3/hari. "Untuk wilayah barat Kota Bandung, sejauh ini belum diolah secara masksimal. Hal ini disebabkan sulitnya penyediaan IPAL untuk areal dan layanannya serta ketersediaan lahan," tambah Dada.

Khusus layanan air kotor dari Bandung Barat, meski jaringan terpusat sudah tersedia, tetapi air buangan belum dapat diolah.