Saturday, September 04, 2004

PDAM Ciamis dan Warga Terpaksa Rebutan Air (PDAM Ciamis and citizens struggle for water)

Source: Pikiran Rakyat

CIAMIS, (PR).-
Akibat musim kemarau dalam beberapa bulan terakhir ini, mengakibatkan pasokan air baku PDAM Ciamis terus menyusut. Bahkan, PDAM kini mengambil air baku dari Sungai Cileueur dan "berebut" dengan masyarakat pemilik lahan sawah di daerah Kec. Sadananya.

English Translation

Ciamis, (PR).
- As A Result Of the dry season in several last months, resulted in standard water supplies of PDAM Ciamis continuing to shrink. Moreover, PDAM currently takes the standard water from the Cileueur River and "fought" with the community of the owner of the paddy-field land in the Kec area. Sadananya.


Dari pemantauan "PR", Sabtu (4/9), di bendung intake Ampera Ciamis, sebagai tempat PDAM menyedot air baku dari Sungai Cileueur, sering kali terjadi rebutan air. Seperti Sabtu (4/9) pagi, aliran air Sungai Cileueur yang ditujukan ke PDAM ditutup oleh orang tidak dikenal di daerah Sukajadi Kec. Sadananya.

Dengan kejadian ini, pihak PDAM Ciamis kelabakan dan harus menjebol kembali tumpukan batu yang telah menutup aliran air ke PDAM. "Sewaktu kita kontrol, memang aliran menuju ke PDAM sudah ditutup. Kita sendiri tidak mengetahui siapa yang menutupnya. Kita langsung saja membukanya karena kalau tidak, nanti PDAM tidak ada air bakunya," kata Elon, petugas dari PDAM Ciamis, kepada "PR" di lokasi penyedotan air baku PDAM.

Di lokasi Cileueur, tepatnya di atas intake Ampera PDAM ada tiga saluran air untuk masyarakat. Pertama saluran dari Cileueur menuju Sukajadi, lalu di bawahnya lagi saluran ke Kertahayu dan Sedekan. Ketiga saluran itu untuk memenuhi kebutuhan sawah, kolam, dan lainnya bagi masyarakat sekitar.

Biasanya, PDAM tidak kebagian air kalau air dari aliran Cileueur dialirkan ke tiga semua saluran itu. Makanya, telah dilakukan musyawarah bersama untuk bergantian atau giliran memanfaatkan aliran air. "Kalau hari ini aliran yang dibuka ke Sukajadi, berarti yang ke tempat lain ditutup dulu. Dan terus sebaliknya. Hanya saja, ada kalanya yang ke Ciamis minta besar yaitu untuk ke daerah Cigembor. Jadi, kadang aliran di Sukajadi atau lainnya ditutup untuk kebutuhan Cigembor ini," papar Elon.

Sehari sebelumnya, informasi dari warga sekitar nyaris terjadi perkelahian karena masalah pembagian air ini. Untung saja akhirnya diselesaikan secara baik-baik oleh tokoh masyarakat.

Didi Ruswendi warga Sadananya, menyarankan semestinya PDAM segera menyelesaikan projek untuk instalasi air di Gunung Cupu. Dengan demikian, seperti janji dari PDAM, jika projek Gunung Cupu tuntas maka PDAM tidak akan mengambil air lagi dari Cileueur. Sementara menurut Elon, saat ini kemampuan PDAM mengambil air baku dari Cileueur jauh dari kondisi normal yang di atas 50 liter/detik.

"Sekarang rata-rata 20-25 liter setiap detiknya. Karena Cileueur juga kering. Kita mesti bagi-bagi dengan kebutuhan warga lainnya," tandasnya.

Sebelumnya, Direktur PDAM Ciamis Dikdik Sidiq mengemukakan bahwa akibat pasokan air baku menyusut, akhirnya dengan terpaksa untuk pelayanan air ke pelanggan dilakukan secara bergiliran.


Dari pemantauan "PR", Sabtu (4/9), di bendung intake Ampera Ciamis, sebagai tempat PDAM menyedot air baku dari Sungai Cileueur, sering kali terjadi rebutan air. Seperti Sabtu (4/9) pagi, aliran air Sungai Cileueur yang ditujukan ke PDAM ditutup oleh orang tidak dikenal di daerah Sukajadi Kec. Sadananya.

Dengan kejadian ini, pihak PDAM Ciamis kelabakan dan harus menjebol kembali tumpukan batu yang telah menutup aliran air ke PDAM. "Sewaktu kita kontrol, memang aliran menuju ke PDAM sudah ditutup. Kita sendiri tidak mengetahui siapa yang menutupnya. Kita langsung saja membukanya karena kalau tidak, nanti PDAM tidak ada air bakunya," kata Elon, petugas dari PDAM Ciamis, kepada "PR" di lokasi penyedotan air baku PDAM.

Di lokasi Cileueur, tepatnya di atas intake Ampera PDAM ada tiga saluran air untuk masyarakat. Pertama saluran dari Cileueur menuju Sukajadi, lalu di bawahnya lagi saluran ke Kertahayu dan Sedekan. Ketiga saluran itu untuk memenuhi kebutuhan sawah, kolam, dan lainnya bagi masyarakat sekitar.

Biasanya, PDAM tidak kebagian air kalau air dari aliran Cileueur dialirkan ke tiga semua saluran itu. Makanya, telah dilakukan musyawarah bersama untuk bergantian atau giliran memanfaatkan aliran air. "Kalau hari ini aliran yang dibuka ke Sukajadi, berarti yang ke tempat lain ditutup dulu. Dan terus sebaliknya. Hanya saja, ada kalanya yang ke Ciamis minta besar yaitu untuk ke daerah Cigembor. Jadi, kadang aliran di Sukajadi atau lainnya ditutup untuk kebutuhan Cigembor ini," papar Elon.

Sehari sebelumnya, informasi dari warga sekitar nyaris terjadi perkelahian karena masalah pembagian air ini. Untung saja akhirnya diselesaikan secara baik-baik oleh tokoh masyarakat.

Didi Ruswendi warga Sadananya, menyarankan semestinya PDAM segera menyelesaikan projek untuk instalasi air di Gunung Cupu. Dengan demikian, seperti janji dari PDAM, jika projek Gunung Cupu tuntas maka PDAM tidak akan mengambil air lagi dari Cileueur. Sementara menurut Elon, saat ini kemampuan PDAM mengambil air baku dari Cileueur jauh dari kondisi normal yang di atas 50 liter/detik.

"Sekarang rata-rata 20-25 liter setiap detiknya. Karena Cileueur juga kering. Kita mesti bagi-bagi dengan kebutuhan warga lainnya," tandasnya.

Sebelumnya, Direktur PDAM Ciamis Dikdik Sidiq mengemukakan bahwa akibat pasokan air baku menyusut, akhirnya dengan terpaksa untuk pelayanan air ke pelanggan dilakukan secara bergiliran.