Monday, October 25, 2004

Debit Air Baku PDAM Turun 200 Liter/Detik (Water Debit PDAM Kota Bandung)

Source: Pikiran Rakyat

BANDUNG, (PR).-
Musim kemarau yang saat ini masih berlangsung, mengakibatkan debit sumber air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung menurun hingga 200 liter/detik. Angka penurunan itu berdasarkan penghitungan dari tiga jenis sumber air bersih PDAM Kota Bandung, masing-masing air permukaan, mata air, dan air tanah.

English Translation

Bandung, (PR).-
The Dry Season that at this time still was taking place, resulted in the standard debit of the source of the water of the Company of the Area of the Drinking Water (PDAM) the Bandung City descended through to 200 litre/the second. The decline figure was based on counting from three clean kinds of the source of the water PDAM the Bandung City, respectively the surface water, the spring, and the ground water.


"Jika debit sebelumnya 2.500 liter per detik, sekarang menurun menjadi 2.300 liter per detik. Angka ini berdasarkan penghitungan dari ketiga sumber air baku yang kita gunakan melayani pelanggan," ujar Direktur Utama (Dirut) PDAM Kota Bandung H.M. Budiman lewat keterangan pers yang diterima "PR", Sabtu (23/10).

Menurutnya, penurunan debit air tersebut masih ditambah dengan meningkatnya pemakaian air oleh masyarakat. Hal itu disebabkan sumber air yang dimiliki masyarakat, juga sudah banyak yang berkurang.

Praktis, kondisi ini menyebabkan layanan pendistribusian air kepada para pelanggan terganggu. "Penurunan debit air serta meningkatnya pemakaian air oleh masyarakat sangat berpengaruh terhadap layanan pendistribusian kepada pelanggan. Saya akui, debit air yang diterima sebagian pelanggan menjadi berkurang," ujar Budiman.

Untuk mengatasi masalah tersebut, PDAM Kota Bandung akan menerapkan jadwal "penggiliran aliran air" ke daerah-daerah yang terganggu. "Penjadwalan terpaksa kita lakukan. Ini salah satu solusi, terutama bagi daerah-daerah yang pasokanya terganggu," tambah Budiman.

Berubah

Sementara itu, berkaitan bulan Ramadan dan Idulfitri 1425 H, jadwal pencatatan stan meter pelanggan maupun loket-loket pembayaran juga mengalami perubahan. Budiman mengatakan untuk Oktober dan November 2004, petugas pencatat stan meter melakukan pencatatan dari Senin-Minggu.

Sementara itu, untuk tagihan rekening bulan Oktober 2004 yang dibayarkan pada November 2004, pencatatan stan meter dilaksanakan sampai dengan 20 Oktober 2004. Kemudian tagihan rekening November 2004 yang dibayarkan Desember 2004, pencatatan stan meter dilakukan 21 Oktober-10 November 2004 dan akan dilanjutkan kembali tanggal 19-23 November 2004.

Selain itu, loket pembayaran akan buka dari tanggal 16 Oktober-6 November 2004 (pukul 8.00-12.00 WIB) dan kas tutup mulai 12 November-22 November 2004. "Tagihan rekening bulan Oktober 2004 dapat diterima pembayarannya mulai 25 Oktober 2004," tambah Budiman.