Friday, October 15, 2004

Dirjen Perkotdes Buka Lokakarya National Action Plan 2004 (The director general Perkotdes opens the Workshop for National Action Plan 2004)

Source: Kimpraswil

Air minum dan sanitasi adalah hal penting dalam kehidupan manusia. Kebutuhan air minum saat ini terasa sulit didapatkan mengingat banyak masyarakat di daerah kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air minum dan sanitasi. Di daerah tertentu di Indonesia, masyarakat harus rela berjalan berkilo meter atau membeli air bersih untuk minum. Hal tersebut disampaikan Dirjen Perkotdes Patana Rantetoding saat membuka Lokakarya National Action Plan hari ini (13/10).di Jakarta. Lokakarya National Action Plan yang membahas bidang air milum, air limbah dan persampahan tersebut dihadiri oleh pejabat dari Kantor Menko Perekonomian, Dep.Kimpraswil, Bappenas, Dep. Keuangan, Dep. Dalam Negeri, Dep. Kesehatan, dan Kantor Meneg Lingkungan Hidup, pejabat dari Pemernitah Provinsi dan undangan dari lembaga swadaya masyarakat.

English Translation

The drinking water and sanitation were the important matter in the life of humankind.
The requirement for the drinking water at this time was felt was difficult to be obtained considering many communities in the area of the difficulty in filling the requirement and sanitation for the drinking water. In the certain area in Indonesia, the community must be willing to proceed berkilo metre or bought the clean water to drink. This matter was sent by the Perkotdes Patana Rantetoding Director General when opening the Workshop of National Action of the Plan today (13/10). In Jakarta. The workshop National Action the Plan that discussed the water field milum, the waste water and persampahan this was attended by the official from the Office of the economic Co-ordinating Minister, Shelve.Kimpraswil, Bappenas, Shelve.Finance, Shelve.Domestic, Shelve. The health, and the Office Meneg the Environment, the official from Pemernitah the Province and the invitation from the non-governmental organisation.


Untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang direkomendasikan dalam KTT Bumi di Johannesburg 2002, maka salah satu sasaran pencapaian yang ditetapkan adalah bidang penyediaan air minum dan bidang pengelolaan sistem sanitasi. Sasaran tersebut diagendakan dalam Millenium Development Goals (MDG) yang menetapkan waktu pencapaian sasaran adalah tahun 2015.



“Penyusunan national action plan bidang air minum, air limbah dan persampahan dilaksanakan sebagai komitmen Pemerintah Indonesia untuk mengimplementasikan kesepakatan – kesepakatan dalam Millenium Development Goals (MDG), khususnya yang berkaitan dengan tujuan atau Goal-7, yaitu mewujudkan kelestarian lingkungan.” Tutur Dirjen Perkotdes Patana.



Menurut Patana, air minum salah satu dari target atau sasaran MDG dan punya peran yang erat dengan target lain dan sangat strategis jika air minum dikedepankan supaya target yang lain dapat tercapai. Pencapaian tujuan-tujuan serta sasaran MDG memerlukan upaya bersama yang terkoordinasi dan komprehensif, dan tetap sinkron dengan tujuan pembangunan nasional.



Pemberlakuan UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, menujukkan pemerintah berkomitmen untuk mengelola dan menyelenggarakan penyediaan air minum dan pengelolaan prasarana dan sarana sanitasi secara lebih baik dengan melibatkan berbagai stakeholders, baik BUMN, BUMD, koperasi, swasta maupun masyarakat. Saat ini juga tengah disusun Rancangan Peraturan Pemerintah tentang pejembangan system penyediaan air minum dan sanitasi.



Dalam rangka peningkatan pelayanan penyediaan air minum dan pengelolaaan sanitasi kepada masyarakat perlu digalakan permbangunan partisipasif yang melibatkan konsumen dalam pengambilan keputusan sehingga pelayanan air minum lebih bersifat consumer oriented.



Patana menambahkan, “ kami berharap agar National Action Plan yang dibahas dan disepakati bersama ini akan mengandung perinsip-prinsip good governance dalan penyediaan air minum, pengelolaan air limbah dan persampahan sehingga terwujud penyelenggaraan yang transparan, partisipasif dan akuntabel, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat.