Friday, October 29, 2004

Pemkot Harus Hentikan Eksploitasi Air Ciseupan (Kotamadya Government must stop the exploitation of Ciseupan Water)

Source: Pikiran Rakyat

FPDIP dan Anggota PAN Turun ke Lapangan

CIMAHI, (PR).-
DPRD Kota Cimahi mendesak Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi segera menghentikan eksploitasi air Danau Ciseupan untuk dijual ke pabrik-pabrik di Cimahi dan sekitarnya, yang menyebabkan kawasan Cibeber, Kec. Cimahi Selatan kekeringan. Selain itu oknum-oknum yang menjual air tersebut hendaknya ditindak tegas.

English Translation

FPDIP and the PAN Member descended to Lapangan

CIMAHI, (PR).-
DPRD the Cimahi City urged the Cimahi Service of the City Environment immediately to stop the Ciseupan exploitation of the Lake water to be sold to factories in Cimahi and surrounding area, that caused the Cibeber region, Kec. Cimahi South the drought. Moreover elements who sold this water preferably were had action taken against them firm.


Tuntutan tersebut disampaikan Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan Kota Cimahi Anthony S. Ch. Mandang dan anggotanya Achmad Gunawan dan Carolus Mahulete, serta Syamsurijal dari Partai Amanat Nasional, ketika melakukan survei ke Danau Ciseupan yang berada di RW 7 Kp. Ciseupan, Kel. Cibeber, Kec. Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Kamis (28/10).

Jajaran Fraksi PDIP Kota Cimahi turun ke lapangan, guna menyikapi keresahan masyarakat di kawasan Cimahi Selatan, khususnya di wilayah Kel. Cibeber. Warga mengeluh sumur-sumur mereka kekeringan. Diduga, air permukaan tanah di sekitar Cibeber ikut tersedot akibat adanya aktivitas penyedotan air danau secara besar-besaran. Mengingat, lokasi permukiman warga Cibeber berada di atas permukaan danau.

"Saya mendesak Pemkot Cimahi segera melakukan penegakan hukum terhadap pelaku pengeksploitasian air Danau Ciseupan. Selain itu, pemerintah hendaknya segera bertindak cepat dalam menghentikan praktik eksploitasi air tersebut," ujar Carolus.

Sementara itu, Achmad Gunawan, mengatakan, Pemkot Cimahi tampaknya belum mengambil tindakan yang cepat dalam menyikapi eksploitasi air Ciseupan, yang mengakibatkan sejumlah daerah kekeringan. Terbukti, mereka masih saja membiarkan kegiatan pengambilan air yang kemudian dijual belikan ke pabrik-pabrik. Padahal, aktivitas penyedotan itu diketahui tidak mengantongi izin.

"Kami dari Fraksi PDIP mendesak Pemkot Cimahi segera bersikap tegas, karena masalah ini harus segera ditangani. Jangan sampai menunggu masyarakat demo," tegasnya.

Berdasarkan survei kemarin, Achmad dan Syamsurijal telah menemukan tujuh dari sembilan titik tempat penyedotan air Danau Ciseupan. Tangki-tangki air yang berkapasitas 5.000 liter pun tampak keluar masuk tempat itu untuk mengangkut air danau.

Sumur mengering

Sementara itu, di tempat lain yaitu di RW 1, RW 3, dan RW 9, anggota dewan mengaku menemukan sumur-sumur warga kekeringan sekalipun setelah digali dengan kedalaman 30 m.

Secara terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi Arlina K. Gumira, kepada "PR" mengatakan, bersama dengan dinas dan lembaga terkait serta Camat Cimahi Selatan tengah menangani permasalahan tersebut.

Bahkan lanjutnya, telah dibentuk tim untuk meneliti permasalahan di lapangan, di antaranya menghitung ritasi pengangkutan air danau ke pabrik-pabrik.

"Kami sedang menangani masalah ini. Tapi tolong bersabar karena masalah ini sedang kami kaji. Tentunya, kita semua ingin mencari win-win solution," akunya.