Friday, October 15, 2004

Pemkot Tasikmalaya Ingin Miliki PDAM (Tasikmalaya government wants PDAM)

Source: Pikiran Rakyat

TASIKMALAYA, (PR).-
Pemkot Tasik ingin memiliki Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sendiri tetapi keinginan itu sepertinya terbentur pada keterbatasan dana. Untuk mewujudkan keinginan itu melakukan sharing saham dengan Pemkab. Tasik di PDAM Tirta Sukapura sepertinya menjadi alternatif.

English Translation

TASIKMALAYA, (PR).-
Pemkot Tasik wanted to have the Company of the Area of the Drinking Water (PDAM) personally but the wish apparently collided in the limitations of the fund. To bring about the wish carry out sharing the share with Pemkab. Tasik in PDAM Sukapura Water apparently became alternative.


Keinginan itu mendapat tanggapan dari berbagai kalangan, mereka umumnya meminta pemkot jangan tergesa-gesa mengambil keputusan, sebaiknya melakukan pengkajian matang lebih dulu. Anggota DPRD Kota Tasik Thonny T. Easy, Rabu (13/10) mengungkapkan menentukan pilihan apakah Pemkot Tasik akan memiliki PDAM sendiri atau melakukan sharing saham, bukanlah merupakan hal yang mudah. Alternatif itu memerlukan pengkajian, khususnya menyangkut pertimbangan efisiensi anggaran.

Pasalnya, kedua-duanya akan menyangkut anggaran cukup besar. Sehingga harus hati-hati dan cermat menentukannya. "Melalui kajian itu nantinya bisa dilihat mana yang lebih menguntungkan bagi masyarakat Kota Tasik maupun Pemkot sendiri, tentunya dilihat dari jangka panjang dan jangka pendek," katanya.

Pendapat serupa dikatakan Nurul Awalin Anggota DPRD Kota Tasik lainnya. Menurut dia pertimbangan pemkot harus lebih mengedepankan kepentingan masyarakat, khusus kepentingan para pelanggan PDAM di kota Tasik yang ada saat ini.

Diakui keinginan itu merupakan langkah bagus karena dirinya melihat selama ini kota tidak mempunyai andil dalam menentukan kebijakan bagi masyarakat kota yang kini menjadi pelanggan PDAM Tirta Sukapura Kab. Tasik. Apapun yang dipilih pemkot, paling tidak pertimbangannya harus diarahkan memperbaiki layanan PDAM.

Pendapat serupa dilontarkan Koordinator Komite Pemantau Independen (KPI) Tasik, Yayan Hendrayani. Apabila pemkot berencana mendirikan PDAM sendiri, dia menilai sebagai langkah tergesa-gesa. Pasalnya rencana itu mengandung risiko besar, karena nilai investasi sangat besar.

Namun demikian dia melihat dari pada harus mendirikan PDAM baru yang jelas akan menghabiskan biaya sangat besar, sebaiknya pemkot melakukan sharing saja (bagi hasil) dengan pemkab. Guna merealisasikannya bisa diawali dengan pertemuan antar kedua belah pihak lebih dulu.

Lebih jauh dikatakannya, untuk menjaga pelayanan kepada masyarakat hendaknya masing-masing pihak tidak bersikap egois. pemkot jangan terlalu berambisi dan emosional ingin mendirikan PDAM, begitu juga pihak Pemkab sudah selayaknya mau diajak berbagi hasil dengan pemkot.

Kerjasama

Pasalnya selama ini kontribusi pemasukan untuk PDAM banyak ditopang oleh pelanggan masyarakat Kota. "Baik pemkot maupun pemkab diharapkan bisa duduk bersama lebih dulu dan keduanya bisa bersikap arif. Saya lebih setuju bila kedua pihak, melakukan kerjasama, yang dibuat dalam wujud SK bersama antara Wali kota dan bupati," ujarnya.

Kepala Bapeda Kota Tasik, Drs. Bambang Sudaryana, M.Si, mengungkapkan, rencana pendirian PDAM Kota Tasik tidak tergesa-gesa, apalagi dikaitkan dengan adanya kepentingan politik. Program pembangunan PDAM tersebut, bagi pemkot merupakan rencana jangka panjang.

Saat ini program itu baru dalam tahap pengujian sumber mata air bawah tanah saja dan dilakukan oleh Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT). Sedangkan pencarian investor akan dilakukan BPPT dan hasilnya akan dilakukan kerjasama operasional antara BPPT dan pemkot.

Sementara itu, berdasarkan hasil rekomendasi BPPT, sumber mata air yang dianggap memiliki potensi untuk dijadikan sumber air adalah sungai Citanduy. Tapi katanya tidak menutup kemungkinan akan didapat potensi sumber mata air lain.

Menurutnya rencana mendirikan PDAM sendiri di Kota Tasik, murni merupakan upaya pemkot dalam memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat Kota Tasik, terutama kepada warga. Apalagi selama ini mereka belum mendapatkan pelayanan maksimal karena keterbatasan sumber air di PDAM Kabupaten.