Monday, November 01, 2004

Penutupan Pipa Timbulkan Krisis Lebih Kompleks? (Pipe closures cause a more complex crisis ?)

Source: Pikiran Rakyat

Kota Cirebon Memasok 15 Liter/Detik ke PDAM Kab. Cirebon

CIREBON, (PR).-
Ancaman penutupan pipa dari Pemkab Kuningan selain mengancam PDAM dan masyarakat Kota Cirebon, juga berpengaruh kepada PDAM dan masyarakat Kab Cirebon. Hal itu disebabkan air dari mata air Cipaniis Kuningan oleh PDAM Kota Cirebon juga ada yang disalurkan ke PDAM Kab. Cirebon.

English Translation

The Cirebon city Supply 15 Litre/the Second to PDAM Kab. Cirebon

Cirebon, (PR).-
The threat of the closing of the pipe from Pemkab Kuningan apart from threatening PDAM and the Cirebon City community with, also being influential to PDAM and the community of Kab Cirebon. That was caused the water from the spring of Cipaniis Kuningan by PDAM the Cirebon City also was that was distributed to PDAM Kab. Cirebon.


Terungkap, dari 52.383 pelanggan PDAM Kota Cirebon, di dalamnya termasuk PDAM Kab. Cirebon. PDAM Kab. Cirebon, termasuk sebagai pelanggan khusus, selama ini memperoleh pasokan air dari PDAM Kota Cirebon sebanyak 15 liter/detik. Seperti diungkapkan Kabag Pelayanan Pelanggan, Didi Suhardi.

Menurutnya, PDAM Kab. Cirebon termasuk salah satu dari sebanyak 132 di daftar pelanggan khusus PDAM Kota Cirebon. "Selama ini kita juga melayani kebutuhan air masyarakat Kab. Cirebon melalui PDAM. Air yang kita pasok cukup besar, mencapai 15 liter/detik," tutur dia. Pasokan air itu untuk 4.000 sampai 5.000 pelanggan rumah tangga. Sebagian besar masyarakat Kab. Cirebon yang rumahnya terletak di perbatasan antara kota dan kabupaten.

Menurutnya, bila ancaman dilaksanakan, krisis air bersih yang melanda masyarakat Kota dan Kab. Cirebon bisa merambah ke krisis lain. Krisis air bersih tadi juga bisa memicu krisis lain dan berdampak secara sosial, ekonomi, bahkan juga politik. "Krisis yang ditimbulkan akan bertambah besar. Masalah ini bisa sangat sensitif. Karena itu, harus dicari jalan keluar yang menguntungkan semua pihak," tutur Wali Kota Cirebon, Subardi.

Seperti diketahui, Pemkab Kuningan mengancam akan menutup pipa air bersih dari mata air Cipaniis yang selama ini dialirkan ke PDAM Kota Cirebon. Ancaman itu akan dilaksanakan setelah Lebaran bila Pemkot Kuningan tidak segera memenuhi tuntutan Pemkab Kuningan soal dana kompensasi dari pamanfaatan air Cipaniis.

Ancaman itu sempat mengejutkan dan membuat gentar Pemkot Cirebon. Wali Kota Subardi pun segera melakukan pertemuan mendadak membahas persoalan tersebut. Hasilnya, Pemkot Cirebon dalam waktu dekat akan menggelar pertemuan antarpimpinan daerah (Kota Cirebon dan Kab. Kuningan-red.).

Bukan semata kompensasi

Sementara itu dari Kuningan dilaporkan, rencana Pemkab Kuningan mengurangi debit pasokan air dari mata Air Cipaniis, Desa Cipanis Kec. Mandirancan Kuningan, ke Perusahaan Darah Air Minum (PDAM) Kota Cirebon tidak semata-mata karena Pemkot Cirebon tak kunjung mewujudkan dana kompensasi yang diminta pihak Pemkab Kuningan atas pemanfaatan air dari wilayahnya itu.

Selain itu, lebih disebabkan karena selama ini PDAM Kota Cirebon telah mengambil dan memanfaatkan air dari mata air di desa tersebut dengan kapasitas melebihi jumlah debit yang diizinkan dalam surat izin pengambilan air (SIPA)-nya.

Kepala Dinas Sumber Air dan Pertambangan (DSDAP) Kab. Kuningan, Ir. Abdul Kodir, menyampaikan hal itu kepada "PR", Minggu (31/10), sebagai tanggapan munculnya pandangan dari kalangan pejabat di Pemkot Cirebon, yang menyatakan rencana itu semata-mata dilontarkan Pemkab Kuningan karena Pemkot Cirebon tak kunjung serius menyikapi permintaan dari Pemkab Kuningan tersebut.

Namun di balik itu, dia juga menyatakan jika munculnya rencana tersebut berawal dari adanya rangkaian proses di balik negosiasi soal dana kompensasi air antara Pemkab Kuningan dan Pemkot Cirebon, yakni dari adanya kegiatan pengukuran debit air dari Cipaniis ke PDAM Kota Cirebon.

"Kaitan dengan itu juga ada karena pengukuran terhadap debit air tersebut kami lakukan terkait dengan proses negosiasi kompensasi air yang akhir-akhir ini tengah dibahas oleh tim kecil Kuningan dan Kota Cirebon. Akan tetapi, soal adanya rencana pengurangan debit airnya itu sendiri, sebenarnya murni akan kami lakukan karena terbukti debit air dari Cipaniis yang mengalir ke pipa PDAM Kota Cirebon melebihi batas yang diizinkan dalam SIPA-nya.

Jadi munculnya rencana pengurangan debit tersebut sebenarnya lebih disebabkan dalam hal mengambil airnya itu Pemkot Cirebon telah membohongi Pemkab Kuningan," ujar Abdul Kodir.

Tanggapan dan penjelasan senada, Minggu (31/10), juga diperoleh "PR" dari Asisten Pemerintahan Setda Kuningan, Drs. Charsono, H.S., M.M., yang juga sebagai unsur dari tim kecil perumus kompensasi air tersebut. Charsono maupun Abdul Kodir yang dihubungi di tempat terpisah menyebutkan, menyusul dilontarkannya rencana pengurangan air dari pihak Pemkab Kuningan itu, Wali Kota Cirebon Subardi telah menghubungi dan mengajak Bupati Kuningan untuk melakukan pertemuan khusus.