Wednesday, December 15, 2004

'Jalan tol dan air minum berpeluang tarik investor' (Toll Road and Drinking Water Opportunities for the Investor)

Source: Bisnis Indonesia



JAKARTA (Bisnis): Pemerintah akan memanfaatkan forum Infrastructure Summit 2005 untuk menjual peluang investasi paling potensial di jalan tol dan air minum kepada para investor. Menurut Djoko Kirmanto, Menteri Pekerjaan Umum, forum itu sangat potensial untuk menjadi media menjual kegiatan investasi di Indonesia karena akan dihadiri oleh sekitar 500 peserta yang terdiri a.l. dari kalangan pengusaha, banker, pengamat investasi, wakil pemerintahan dari berbagai negara.

"Acara Infrastructure Summit yang akan dilaksanakan pada Januari 2005 di Jakarta akan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menjaring investor bagi pembangunan infrastruktur nasional," katanya di Jakarta pekan lalu.

Dia mengatakan pemerintah sebenarnya akan menjual seluruh jenis proyek infrastruktur dalam kegiatan itu, tapi yang dianggap paling unggul itu adalah proyek jalan tol dan air minum.

English Translation

Jakarta (Bisnis): the Government will make use of the Infrastructure Summit forum 2005 to sell the investment opportunity most potential in the toll road and the drinking water to the investors. According to Djoko Kirmanto, Minister Pekerjaan Umum, the forum was very potential to become the media sold the investment activity in Indonesia because of being attended by approximately 500 participants who consisted a.L.From the businessman's circle, banker, the observer of investment, the representative of the government from various countries.

The "Infrastructure Summit agenda that will be carried out in January 2005 will in Jakarta be made use of as maximally as possible to catch the investor for the national development of the infrastructure," he said in Jakarta last week.

He said the government in fact will sell all the kind of the infrastructure project in the activity, but that was regarded as most superior that was the toll road project and the drinking water.


Kedua jenis proyek, tuturnya, dinilai lebih siap untuk ditawarkan kepada investor internasional yang akan hadir dalam forum itu.

Hal itu, lanjutnya, dapat dilihat dari kesiapan regulasi bisnisnya, dimana UU Jalan dan UU Sumber Daya Air sudah ada.

Sementara itu, katanya, PP untuk jalan tol dan air minum juga tengah dikebut oleh pemerintah, sehingga diharapkan dapat segera selesai.

Cetak biru

Menurut dia, pemerintah sendiri sudah memiliki cetak biru tentang proyek-proyek strategis yang bisa digarap oleh investor di bidang jalan tol dan air bersih.

"Data kita tentang ruas-ruas jalan tol dan air minum yang potensial untuk digarap swasta akan ditawarkan secara intensif untuk menarik mereka," katanya.

Selain itu, Djoko mengatakan pihaknya akan membangun prasarana jalan dan jembatan di kawasan perbatasan Kalimantan untuk mengatasi masalah hukum di wilayah tersebut.

Menteri PU mengatakan langkah itu untuk menjaga keutuhan integritas wilayah di perbatasan yang rawan menghadapi masalah sengketa hukum internasional.

"Kami akan anggarkan rencana pembangunan jalan dan jembatan di kawasan perbatasan di Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur pada tahun anggaran 2005."

Dia menuturkan proyek di wilayah perbatasan dengan Malaysia dan Brunei Darussalam itu sepenuhnya menjadi prasarana, sehingga harus dibiayai dengan anggaran pembangunan.

Menurut dia, pembangunan infrastruktur di sana belum menarik untuk komersial karena rendahnya kelayakan usahanya.

"Contohnya kalau dijadikan jalan, trafik lalulintasnya masih kecil. jadi tidak mungkin investor mau investasi di sana."

Menurut Djoko, pembangunan jalan dan jembatan itu sendiri bagian dari rencana kerjasama ekonomi sub regional Brunei-Indonesia-Malaysia-Phillipina-East Asia Growth Area (BIMPEAGA).

"Di samping keamanan, kita ingin menjadikan kawasan perbatasan sebagai beranda depan wilayah Indonesia, serta sebagai pintu gerbang internasional," ujarnya.

Untuk itu, lanjut menteri, penanganan daerah perbatasan dimasukkan dalam program jangka menengah tahun 2005-2009.

Pemerintah sendiri, menurut dia, berharap proyek itu bisa memberikan akses kepada masyarakat di kawasan perbatasan agar ekonomi masyarakat bisa bergerak dengan cepat. (irs)