Monday, December 20, 2004

Kebutuhan investasi air minum hingga 2015 capai Rp20 triliun (Requirement for drinking water investment to 2015 - Rp20 trillion)

Source: Bisnis Indonesia

JAKARTA (Bisnis): Pemerintah menargetkan pada 2015 bisa meningkatkan kapasitas produksi air minum dari 95.500 liter per detik menjadi 120.000 liter per detik dengan kebutuhan investasi sekitar Rp20 triliun.
Kepala Badan Pembinaan Konstruksi dan Investasi (Bapekin) Wibisono Setio Wibowo mengatakan dalam masa lima tahun ke depan setidaknya kapasitas produksi air minum yang bisa ditambah sebanyak 10.000 liter per detik atau 40% dari target 2015.

"Pengembangan air bersih sangat terkait dengan peran PDAM. Untuk itu, kalau mau meningkatkannya, maka berarti kita juga berbicara tentang pembinaan PDAM ke depan," katanya kepada Bisnis di sela-sela Munas ke V Asosiasi Kontraktor Air Indonesia (Akaindo) di Jakarta kemarin.

English Translation

Jakarta (Bisnis): the Government aim at in 2015 could increase the capacity of the production of the drinking water from 95,500 litre per the second to 120,000 litre per the second with the requirement for investment around Rp20 trillion. The head and Investment of the Body of the Management of the Construction (Bapekin) Wibisono Setio Wibowo said in the period five years to the front at least the capacity of the production of the drinking water that could be increased totalling 10,000 litre per the second or 40% of the target 2015.

The "clean development of water very related with the role PDAM. for that, if wanting to increase him, then significant we also speaking about the PDAM management to the front," he said to the Business in National Conference gaps to V the Indonesian Association of the Water Contractor (Akaindo) in Jakarta yesterday.


Menurut dia, kemampuan PDAM (perusahaan daerah air minum) saat ini harus dibenahi secara besar-besaran karena rendahnya kualitas dan kemampuan yang dimiliki.

Dia mengatakan sebagian besar PDAM di Indonesia memiliki kinerja yang tidak sehat, sehingga sulit untuk diandalkan melakukan pengembangan kapasitas produksinya.

Tapi, tegasnya, sekalipun kondisi seperti itu, PDAM dituntut tetap mengupayakan peningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat karena masalah pelayanan adalah tujuan dari operasi PDAM.

Dia mengatakan jika target 120.000 liter per detik bisa dicapai pada 2015, berarti sistem pelayanan air bersih dan air minum nasional baru tercapai 50% dari tingkat populasi masyarakat yang membutuhkan pelayanan air bersih.

Artinya, separuh masyarakat masih akan berupaya sendiri untuk mendapatkan air bersih bagi kebutuhannya

Selain itu, Wibisono meminta Akaindo agar tidak hanya bergantung pada proyek-proyek pemerintah, tapi harus berusaha menciptakan peluang pekerjaan sendiri dengan cara mencari skema pembiayaan sendiri dalam pengembangan proyek air bersih.

Menurut dia, bisa saja kontraktor air melakukan kerja sama dengan pihak perbankan atau penyandang dana untuk mengarap suatu proyek dalam kerangka BOT (built, operation, and transfer).

Dalam hal ini, kontraktor meminta dukungan pembiayaan untuk menggarap proyeknya yang akan ditawarkan kepada pemerintah.