Wednesday, December 08, 2004

Kondisi DAS Cijolang Sangat Memprihatinkan (Condition of Cijolang River Basin Very Worrying)

Source: Pikiran Rakyat




Diduga Akibat Pencemaran Limbah Pabrik Tapioka

KUNINGAN, (PR).-
Kondisi air sungai di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cijolang yang membatasi wilayah Kabupaten Kuningan dan Ciamis, kini sudah sangat memprihatinkan. Bahkan, jika dilihat dari hasil penelitian atau uji kualitas airnya, ikan-ikan pun saat ini sudah tidak dimungkinkan lagi bisa bertahan hidup di sungai tersebut.

Sebagai penyebab, sungai yang berhulu di Kabupaten Majalengka itu sudah belasan tahun tercemari limbah dari sejumlah pabrik tepung tapioka yang banyak terdapat di sepanjang tepian sungai tersebut. Padahal, belasan pabrik tepung tapioka baik yang berada di wilayah Kabupaten Majalengka, Kuningan maupun Ciamis tersebut, selama ini belum dilengkapi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) standar.

English Translation

Expected resulting from Pollution of the Waste of the Tapioca Factory

KUNINGAN, (PR).-
The condition for the river water in the River Basin (DAS) Cijolang that restricts the territory and Ciamis of the Kuningan Regency, currently has been very worrying. Moreover, if being seen from results or his test of the quality of water of the research, fish then at this time already was not enabled still could survive in this river.

As the cause, the river that berhulu in the Majalengka Regency already teenage was polluted by the waste from several factories of tapioca flour that often were received all along this edge of the river. In fact, belasan the good factory of tapioca flour that was in the Majalengka Regency territory, Kuningan and this Ciamis, uptil now was not yet equipped by the Installation of the Processing of the Waste Water (IPAL) the standard.


Seperti dituturkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kuningan Ir. Yoyo Sunaryo N., M.P., dari hasil uji kualitas air Cijolang terakhir, Agustus 2004 kadar Biological Organism Demond (BOD) yang semestinya minimal harus berada pada kisaran angka 150 hingga 200 miligram (mg) per liter, ternyata saat ini hanya mencapai 80 mg/liter. Sementara itu, kadar asam sianidanya yang semestinya tidak boleh melebihi angka 0,3 hingga 0,5 mg/liter, ternyata yang teruji di Sungai Cijolang kini sudah mencapai sekira 1.120 mg/liter.

Lebih parah lagi, jelasnya, kadar keasaman yang terkandung dalam air Sungai Cijolang dari hasil uji kualitas, ternyata sudah berada pada kisaran 3,5. Padahal, semestinya kadar PH di air tak boleh kurang atau minimal harus mencapai 6,6. "Artinya, jika PH-nya sudah berada di bawah angka 6,6, kandungan oksigen di air sudah sangat minim. Dengan angka 3,9 tadi, sudah tidak memungkinkan ikan bisa hidup di air tersebut," paparnya.

Lebih jauh, Yoyo Sunaryo menjelaskan berdasarkan hasil pengamatan pihaknya yang juga didukung hasil pengamatan Badan Pegelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD), kerusakan kondisi air di sungai tersebut disebabkan oleh adanya pencemaran atau pembuangan limbah dari pabrik-pabrik pengolahan tepung tapioka yang banyak terdapat di tepian suangai tersebut.

Memilih berhenti

Ditanya mengenai upaya pencegahannya, Yoyo Sunaryo menyebutkan tidak lama setelah diketahui hasil uji kualitas air dan kesimpulannya tadi, pihaknya telah menghubungi tiga pengusaha pabrik tapioka di tepian Sungai Cijolang yang ada di Kabupaten Kuningan. Yakni, di Desa Cimenga Kecamatan Darma dan Kecamatan Selajambe. "Kami saat itu meminta mereka agar membuat IPAL sesuai standar, namun semuanya merasa keberatan dengan biayanya. Malahan, karena merasa tidak sanggup membiayai pembuatan IPAL yang kami sarankan, mereka malah menyatakan lebih baik memilih menghentikan operasional pabriknya," jelas Yoyo.

Oleh karena itu pula, lanjutnya, belakangan ini pihaknya lantas menyampaikan permasalahan tersebut serta mengusulkan bantuan biayanya ke BPLHD. "Atas usulan tersebut, belum lama ini kami telah mendapat informasi dari BPLHD, katanya BPLHD akan memberikan bantuan pembuatan IPAL khusus untuk pabrik-pabrik tapioka tersebut. Namun, untuk nilai dan jumlah pabrik yang bakal mendapat bantuannya berapa, sementara ini belum kami ketahui," ujarnya kepada "PR", akhir pekan kemarin.