Wednesday, January 19, 2005

Lumpur Cisadane Setebal 5 Meter dan Sepanjang 35 Km (5 metre thick mud along 35 km of Cisadane river)

Source: Suara Pembaruan



Sejumlah Daerah di Tangerang Terendam Air 50 - 70 Cm

TANGERANG - Endapan lumpur di Sungai Cisadane dari pintu air Kota Tangerang hingga ke hulu di kawasan Bopunjur sepanjang 35 km diperkirakan telah mencapai ketinggian sekitar 5 meter.

Jika tidak dilakukan pengerukan dikhawatirkan sungai akan makin mendangkal dan menjadi penyebab sungai meluap sehingga terjadinya banjir di kawasan yang dialiri sungai Cisadane. Demikian dikatakan Koordinator plh wilayah sungai Cidurian Cisadane kantor Pemeliharaan Sumber Daya Air (PSDA), Helnadi kepada Pembaruan di kantornya di pintu Air 10 Kota Tangerang Selasa (18/1).

English Translation

Several areas in Tangerang remained Water 50 - 70 Cm

Tangerang - mud Sediment in the Cisadane River from the Tangerang City lock as far as the upstream in the Bopunjur region along 35 km was estimated achieved the height around 5 metre.

If being not done by the dredging it was worried about the river would increasingly became shallow and became the cause of the river overflowed so as the occurrence of the flood in the region that was passed through the Cisadane river. Was like this it was said the Co-ordinator plh the Cidurian Cisadane river territory the office of the Maintenance of Water resources (PSDA), Helnadi to Reform in his office in the lock of 10 Tangerang cities Tuesday (18/1).


Menurut Helnadi, endapan lumpur terus terjadi karena terjadinya erosi di kawasan Bogor Puncak Cianjur yang mencapai 400 ton/tahun/hektare. Padahal toleransi erosi idealnya hanya sekitar 31 ton/tahun/hektare. Hal ini terjadinya karena pembabatan hutan yang luar biasa di daerah Bopunjur yang merupakan daerah konservasi hutan.

Dikatakan, endapan lumpur di sungai bukan hanya dikhawatirkan menjadi penyebab banjir di musim hujan tetapi juga jika musim kemarau tiba karena akan menjadi penyebab kurangnya persediaan air. Krisis air akan mengancam wilayah-wilayah yang sangat bergantung pada keberadaan Sungai Cisadane.

Pendangkalan sungai di wilayah Kota Tangerang terlihat di kawasan Kalipasir. Kedalaman sungai disana mencapai 15 meter tetapi kini hanya sekitar 10 meter, sebab ketebalan lumpur mencapai lima meter.

Menurut Helnadi, endapan lumpur di Sungai Cisadane ini diperkirakan akan makin menebal apalagi pemerintah pusat maupun daerah tahun ini tidak menganggarkan biaya untuk pengerukan. "Tahun lalu pengerukan dilakukan di sekitar pintu air 10 Kota Tangerang dan berhasil mengangkat lumpur sekitar 20.000 meter kubik," ujarnya.

Sementara itu, ketinggian air di Sungai Cisadane masih dipertahankan setinggi 12,40 meter. Pada Selasa pagi setelah hujan lebat melanda Kota Tangerang pintu air sempat dibuka dan petugas melepas air sebanyak 134,87 m3. Namun, sejak Selasa siang pelepasan air di pintu air dikembalikan pada posisi normal sebanyak 70 m3 per hari.

Pelepasan air sebesar itu, ujar Helnadi, untuk mengairi daerah irigasi intik barat dan intik timur yang sudah memasuki musim tanam I. Intik barat meliputi wilayah Mauk, Kesek, Rajeg, Sepatan, Pasar Kamis, Kronjo, Balaraja dan Sukadiri. Sedangkan intik timur meliputi wilayah Teluknaga dan Kosambi.


50-70 Cm

Sementara itu, hujan yang melanda Tangerang sejak Selasa malam hingga Rabu dinihari membuat sejumlah wilayah terendam air dengan ketinggian 50 - 70 cm. Empat kecamatan yang terendam yakni Kecamatan Karang Tengah meliputi perkampungan Pondok Bahar RT 01, Perumahan Ciledug Indah Blok B dan E, serta Perumahan Puri Kartika meliputi RT 04, 05.

Di Kecamatan Ciledug, Perumahan Tajur kelurahan Sudimara Timur dan Perumahan Puri Kartika RW 04, RT 05. Selanjutnya Kecamatan Priuk, meliputi Perumahan Total Persada RT 09 dan 10, RW 08 yang berasal dari rembesan Kali Cirarap.

Di jalan penghubung antara Perumahan Total Persada dan Perumahan Villa Regency air tergenang setinggi 50 cm. Banjir juga menggenangi perumahan Pepabri atau Gebang Raya setinggi 20 cm. Lokasi banjir lainnya di Perumahan Pondok Arum Kelurahan Nambo Jaya.

Sementara itu, data dari PSDA (Pengendalian Sumber Daya Air), ketinggian air di Sungai Cisadane makin tinggi. Ini merupakan air kiriman dari Bogor, sehingga pintu air 10 yang berada di Kota Tangerang, Rabu pagi sempat dibuka untuk mencegah Cisadane meluap. Tim PSDA ini menetapkan Siaga I