Tuesday, January 04, 2005

Mutu Pelayanan PDAM Rendah (Low quality of service from PDAM)

Source: Suara Karya

SEMARANG (Suara Karya): Pelayanan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Indonesia kepada masyarakat pelanggan sampai sekarang terbilang masih rendah. Dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada, maka pencapaian layanan air bersih terhitung masih di bawah 60 persennya.

"Kalau mau ideal, seharusnya masing-masing PDAM di Indonesia dapat melayani sekitar 80 persen dari jumlah penduduk," kata Kasubdit ABK Dit Metro Departemen Pekerjaan Umum (DPU) Ir Rina Agustin MURP, ketika berkunjung ke Instalasi Pengolah Air (IPA) Kudu PDAM Kota Semarang, kemarin.

English Translation

Semarang (Suara Karya): the clean water Service from the Company of the Area of the Drinking Water (PDAM) in Indonesia to the customer's community to now was considered still was low. Compared with the number of available inhabitants, then the clean achievement of the water service was counted still below 60 percent him.

"If wanted ideal, ought to be their respective PDAM in Indonesia could serve around 80 percent from the number of inhabitants," said Kasubdit ABK Dit Metro of the Department of the Public Works (DPU) Ir Rina Agustin MURP, when visiting to the Installation of the Water Processor (IPA) Kudu PDAM the Semarang City, yesterday.


Meskipun pemerintah sangat mengharapkan PDAM bisa memberikan pelayanan kepada 80 persen dari jumlah penduduk di wilayah masing-masing, namun kenyataan di lapangan menunjukkan PDAM di hampir semua daerah baru mampu melayani 20 sampai 60 persen saja. Guna mencapai layanan maksimal sebagaimana diharapkan pemerintah, maka mulai sekarang PDAM harus meningkatkan kinerjanya.

"Kondisi tersebut kadang-kadang masih diperburuk dengan kualitas air PDAM serta pasokan yang tidak maksimal," ujar Rina.

Berkait dengan biaya produksi yang dikeluarkan PDAM, dia mengakui, rata-rata masih di atas tarif yang berlaku selama ini. Kondisi tersebut menyebabkan PDAM menjadi sulit berkembang dan mandiri. Sebab semestinya, tarif air yang dijual PDAM bisa lebih mahal dari biaya produksi itu sendiri.

Dewasa ini rata-rata biaya produksi yang dikeluarkan PDAM mencapai Rp 800 sampai Rp 1200 per meter kubik. Sementara tarif air yang dijual PDAM sendiri masih pada kisaran Rp 750 per meter kubik. Sedangkan jam operasinya rata-rata di bawah 24 jam. Kalau pun ada beberapa yang dapat mencapai 24 jam, itu pasti tidak mencakup keseluruhan pelanggan.

Dalam kesempatan itu pihak PDAM Kota Semarang mengemukakan, kapasitas sumur-sumur yang dimiliki perusahaan tersebut sekarang dalam kondisi sangat menurun. Padahal kebutuhan bahan baku air bersih yang mesti diolah setiap hari oleh PDAM Kota Semarang terus mengalami lonjakan seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di ibu kota Provinsi Jateng ini.

Penurunan jumlah sumber daya air tadi antara lain disebabkan faktor alam, seperti kerusakan lingkungan. Karenanya mulai tahun 2005 nanti dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) PDAM Kota Semarang perlu dipikirkan adanya anggaran untuk kebutuhan konservasi minimal sebesar satu persen. Hal itu mengingat kontribusi PDAM untuk konservasi selama ini nyaris tidak ada. Padahal tujuan konservasi amat penting yaitu untuk menjaga kelestarian dan keberlangsungan sumber-sumber air.