Friday, April 22, 2005

Krisis Air Jadi Peluang Investasi (Water Crisis - Investment Opportunity)

Source: Republika



JAKARTA -- Krisis air yang sering melanda Indonesia pada musim kemarau akibat kondisi hidrologis yang parah membutuhkan banyak pompa air sumur dalam. Ini menjadikan Indonesia sebagai ladang besar investasi industri penyuplai pompa air mancanegara.''Pada saat kemarau kita selalu kekurangan air sehingga pompa-pompa air sumur dalam untuk ke depan sangat dibutuhkan karena untuk me-recovery kondisi hidrologis kita butuh waktu sangat lama,'' kata Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, saat menerima sumbangan untuk korban bencana Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) senilai 250 juta euro dari PT Grundfos Group Denmark, di Jakarta, Selasa (19/4).

English Translation

Jakarta -- the water Crisis that often struck Indonesia in the dry season resulting from the serious hydrological condition needed many pumps of well water in. This made Indonesia the big field of investment of the industry of the supplier of the pump of foreign water. 'At the time of dry we always the lack of water so as pumps of well water in during in the future really was needed because to me-recovery our hydrological condition needed time very long,' said Pekerjaan Umum Minister, Djoko Kirmanto, when accepting the contribution for disaster casualties of Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) with a value of 250 million euro from PT Grundfos Group Denmark, in Jakarta, Tuesday (19/4).


Sumbangan tersebut dalam bentuk lima buah deep well pump grundfos, sumur dengan diameter enam inci (lima titik), instalasi mekanikal (perpipaan dan aksesori konstruksi), serta instalasi elektrikal. Kelimanya akan dipasang di daerah Calang, Aceh Jaya. Bantuan diserahkan Chief Executive Officer Grundfos Pompa Indonesia Iwan D Irwanto dan Representative Grundfos Indonesia Andi Dian Novianti. Ikut menyaksikan penyerahan itu Dubes Denmark Andersen dan Dirjen Sumber Daya Air DPU Basoeki Hadimoeljono. ''Indonesia sangat spesial bagi Grundfosh. Bantuan ini sebagai program sosial kami bagi warga yang terkena bencana,'' kata Iwan.

Grundfosh memasuki pasar Indonesia sejak 1990 dan terus mengalami peningkatan bisnis rata-rata 20 persen per tahun. Omzetnya 150 juta dolar AS. Grunfosh Indonesia murni PMA, tetapi memiliki 100 karyawan yang seluruhnya warga Indonesia. Manajer Bisnis Area Grundfos Pompa, Mohammad Amin, mengatakan 80 persen PDAM di seluruh Indonesia merehabilitasi instalasi dengan perangkat Grundfosh. Dia juga menjadi market leader untuk pompa sumur dalam. Pembangunan sumur dalam, menurut Djoko, dimulai sejak awal 1970-an untuk kebutuhan irigasi yang bersumber dari air tanah. Sampai saat ini kebutuhan pompa-pompa sumur dalam tidak berkurang. Asal memiliki performance bagus, penyuplai pompa tidak akan kehilangan pasar.

Basoeki menyebutkan pembangunan sumur dalam terutama dibutuhkan untuk Pulau Jawa sampai Kawasan Timur Indonesia (KTI), seperti Bali, NTB, NTT, Sulawesi, dan Maluku. Saat ini sumur dalam yang sudah terpasang sejak 1970-an mencapai 1.600 buah. Contohnya, di Jabar (350 buah), Jateng (860), dan NTB (213). Di Pulau Lumbata, NTT, yang baru-baru ini mengalami kekeringan sedang dibangun penambahan sumur dalam dari lima menjadi 10 buah.