Tuesday, April 05, 2005

PDAM Ciamis Bantah Terancam Bangkrut (PDAM Ciamis threatened with bankruptcy)

Source: Pikiran Rakyat




CIAMIS, (PR).-
Direktur Umum Perusahaan Daerah Air Minum Daerah (PDAM) Kab. Ciamis Ade Supriatna, membantah perusahaan air yang dikelolanya terancam kolaps (bangkrut). Justru selama 2004 lalu, PDAM Ciamis bisa meraih laba sebesar Rp 456 juta, sedangkan saldo akhirnya mencapai Rp 303 juta.

"Isu yang berkembang di luar bahwa PDAM Ciamis ini mau kolaps, karena rugi besar sebenarnya tidak demikian. Secara hitungan akutansi, memang PDAM belum untung, karena ada investasi yang belum dimanfaatkan. Tapi dari kondisi riil kita meraih laba Rp 456 juta," kata Direktur Umum PDAM Ciamis Ade Supriatna, kepada pers, Senin (4/4), di Ciamis.

English Translation

Ciamis, (PR).-
Director Umum Perusahaan Daerah Air Minum Daerah (PDAM) Kab.
Ciamis Ade Supriatna, denied the water company that was managed by him was threatened kolaps (bankrupt). Precisely for previous 2004, PDAM Ciamis could gain the profit of Rp 456 million, whereas the balance had finally reached Rp 303 million.

"Developing rumours outside that this PDAM Ciamis wanted kolaps, because of the big loss in fact was not like this." Secara the calculation akutansi, indeed PDAM was not yet fortunate, because of having investment that was not yet made use of. But from our real condition gained the Rp profit 456 million, said Umum Director PDAM Ciamis Ade Supriatna, to the press, Monday (4/4), in Ciamis.


Akibat isu kerugian yang disebut-sebut hingga mencapai Rp 1 miliar itu, kata Ade Supriatna, pihaknya banyak mendapat pertanyaan, termasuk para anggota dewan. Bahkan, untuk mengklarifikasi isu itu, PDAM melakukan ekspose di hadapan Komisi II Dewan Ciamis untuk menjelaskan persoalan yang sebenarnya terjadi. "Intinya jelas bahwa PDAM tidak kolaps," tegasnya.

Total aset PDAM Ciamis saat ini mencapai Rp 25 miliar. Dari hasil penilaian yang dilakukan secara nasional, kesehatan PDAM Ciamis termasuk dalam kategori cukup. Menurut Ade dalam sepuluh tahun mendatang, PDAM Ciamis akan benar-benar sehat serta memberikan keuntungan yang besar. Itu terjadi karena investasi yang sekarang ditanam, akan mulai memberikan tambahan untuk pemasangan saluran pelanggan baru. "Secara bertahap kita terus melakukan efisiensi dan juga menekan tingkat kebocoran air, sehingga pelayanan ke pelanggan tetap baik," jelasnya.

Pihak PDAM Ciamis juga berjanji untuk tiga tahun ke depan tidak akan menaikkan tarif air. Total pelanggan PDAM Ciamis kini tercatat 16.518 pelanggan dan 65 titik pelayanan kepentingan umum.

Batal mengebor

PDAM Ciamis sebelumnya merencanakan untuk melakukan pengeboran air bawah tanah untuk memberikan pelayanan ke 600 pelanggan di Surung Dayung, Cijeungjing. Dana disiapkan mencapai Rp 200 juta, dengan potensi air bawah tanah cukup baik.

Namun, saat pengeboran itu akan dilakukan ternyata ditentang oleh masyarakat sekitar. Mereka takut, pengeboran itu akan menyurutkan air sumur maupun air sawah masyarakat. Padahal, air bawah tanah yang akan diambil PDAM di ke dalaman 60 meter, sehingga tidak akan mengganggu air permukaan. Tapi, masyarakat tetap keberatan padahal semua perizinan dan kajian lainnya telah dilakukan. "Kalau pengeboran itu dilakukan, setidaknya 600 pelanggan di Surung Dayung, dan warga sekitar akan mendapatkan sumber air yang bagus," jelas Ade.

Dalam kesempatan itu, diakui bahwa sumber air baku untuk PDAM di Banjarsari yaitu dari Sungai Ciputrahaji, sampai sekarang sering tercemar limbah pabrik tapioka. Semua cara sudah dilakukan, pihak pabrik siap menutup usahanya, tapi mereka minta 700 pegawai untuk dipekerjakan. Hal itu sangat berat buat PDAM, sehingga pelanggan PDAM di daerah Banjarsari, saat ini masih terbatas sekira 650 pelanggan. "Ketika kita melakukan tawaran ke warga lain untuk memasang baru, mereka masih trauma, karena air PDAM Banjarsari ini masih dianggap bau dan kotor. Ini memang masalah berat yang kita hadapi untuk daerah itu," jelasnya.