Saturday, April 02, 2005

PDAM Kota Cirebon Panik Pasokan Air akan Diputus? (PDAM Cirebon City, will water supplies will be interrupted?)

Source: Pikiran Rakyat



Terkait Rencana Pemasangan ”Water Meter”

KUNINGAN, (PR).-
Rencana pemasangan water meter pada jalur distribusi air dari Paniis Kuningan ke PDAM Pemkot Cirebon oleh Pemkab Kuningan, membuat PDAM Pemkot Cirebon panik. Pasalnya, pemasangan water meter yang dilengkapi dengan gatevalve itu, harus memutuskan sementara pasokan air ke Kota Cirebon.

Pihak PDAM Kota Cirebon, menolak tegas pemutusan sementara distribusi air yang akan berlangsung saat pemasangan gatevalve tersebut. Pemasangan gatevalve yang merupakan fasilitas bagi perangkat water meter itu, diperkirakan memakan waktu satu minggu, sedangkan pemutusan sekira 3 jam.

English Translation

It was related to the plan to fit a ”Water Meter”

KUNINGAN, (PR).-
the fitting Plan water meter to the route of the distribution of water from Paniis Kuningan to PDAM Pemkot Cirebon by Pemkab Kuningan, made PDAM Pemkot Cirebon panic. His article, the fitting water metre that was equipped with gatevalve that, must break now water supplies to the Cirebon City.

The side PDAM the Cirebon City, refused firm the temporary severing the distribution of water that will take place during the fitting gatevalve this. The fitting gatevalve that was facilities for equipment water metre that, was estimated took up time one week, whereas the severing approximately 3 hours.


Padahal, pemasangan water meter berikut rumah kontrol itu, dimaksudkan untuk mengukur pemanfaatan air oleh PDAM Cirebon, menyusul kesepakatan kerja sama (MoU) pemanfaatan air Paniis antara Bupati Kuningan, Aang Hamid Suganda dengan Wali Kota Cirebon, Subardi. "Memang, kenyataannya PDAM Kota Cirebon, keberatan dengan pemutusan sementara itu, dengan alasan akan mengalami kerugian ratusan juta rupiah," tutur sumber di lingkungan Pemkab Kuningan, Jumat (1/4).

Oeh karena itu, menurutnya, pertemuan membahas pembangunan rumah kontrol dan pemasangan gatevalve (kran air) pada pipa yang mengalirkan air dari mata air Paniis Kuningan ke PDAM Kota Cirebon di aula Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan (DSDAP) Kuningan, Kamis (31/3), antara pihak Kota Cirebon dengan Kab. Kuningan berlangsung panas dan tegang.

Pihak Cirebon yang diwakili Direktur Teknik PDAM Kota Cirebon Ir. Sri Supanti bersama lima orang stafnya sempat terlibat perdebatan "sengit" dengan wakil Kuningan yang menyertakan pejabat terkait dan para kepala desa di sekitar Paniis. Sempat pula terjadi 'adu' argumentasi antara Ir. Sri Supanti dengan Kepala DSDAP Kuningan Ir. Abdul Kodir.

Bahkan, salah seorang kepala desa di sekitar Desa Paniis Kec. Pasawahan yang turut dalam pertemuan itu, sempat melontarkan ungkapan bernada "mengancam" seraya menyebutkan, jika pihak PDAM Kota Cirebon keberatan, sebaiknya tutup saja aliran air dari Kuningan ke Cirebon, dan Cirebon jangan menggunakan air dari Kuningan.

Hal mutlak

Menurut Kepada DSDAP Kuningan, Ir. Abdul Kodir, pemasangan gatevalve merupakan hal mutlak yang akan dilakukan Kuningan dan sudah menjadi harga mati. "Kalau Pak Wali Kota Cirebon tidak mengizinkan, kita mah tetap akan melakukan pemasangan gatevalve, karena itu sudah merupakan keputusan Pemkab Kuningan yang telah disetujui DPRD," tambah Kodir.

Di lain pihak, lanjutnya Pemkab Kuningan sangat berkepentingan atas pemasangan gatevalve sebab alat tersebut merupakan alat untuk mengatur air. "Saya kan harus mempertanggungjawabkan kepada masyarakat Kuningan bahwa jumlah debit air ke Cirebon sudah sesuai dengan SIPA (surat izin pengambilan air) yakni 750 liter perdetik," ujarnya.

Diungkapkan Kodir, sesuai jadwal SPMK (surat perintah mulai kerja), pengerjaan pembangunan fisik tersebut dimungkinkan dilakukan pada 25 April 2005 nanti. Pihaknya akan terlebih dahulu mengumumkan rencana pemasangan tersebut, karena air dari Kuningan ke Cirebon akan dihentikan sementara selama kurang lebih tiga jam selama pengerjaan pemasangan sampai selesai.