Sumur Warga Tercemar Bakteri ”Coli” (Citizen's wells polluted with coli bacteria)
Source: Pikiran Rakyat
CIMAHI, (PR).-
Pascalongsor sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, sumur-sumur warga di sekitar Kp. Pojok, Kel. Leuwigajah Kec. Cimahi Selatan tercemar oleh bakteri coli yang sangat tinggi, di ambang batas normal.
"Kami menemukan bakteri coli yang ada di sumur-sumur warga sudah diambang batas. Namun, airnya masih bisa digunakan karena setelah dimasak hingga matang, bakteri itu akan mati," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi, Ir. Arlina Gumira K., M.Si. di sela-sela menerima kunjungan Komisi B DPRD Kota Cimahi di kantornya, Pusdik Bekang, Jln. Gedung Empat Cimahi, Kamis (14/4).
English Translation
CIMAHI, (PR).-
Pascalongsor the waste in the Place of the Disposal of the End (TPA) Leuwigajah, the citizen's wells around Kp.Pojok, Kel.Leuwigajah Kec.Cimahi South most polluted by the bacteria coli that very high, in the normal threshold.
"We found the bacteria coli available in the citizen's wells already diambang the limit." However, his water could be still being used because after being cooked through to ripe, the bacteria will die, said the Cimahi Section Head of the City Environment, Ir. Arlina Gumira K., M. The. In gaps accepted the Commission visit of B DPRD the Cimahi City in his office, Jalan Pusdik Bekang, Building four Cimahi, Thursday (14/4).
Menurut Arlina didampingi Kabag TU Lingga Sethyanegara, Dipl. Geo. dan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Ir. Dien Wulandiati, berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium pada 10 Maret 2005 lalu ditemukan bahwa kandungan bakteri coli itu mencapai 2.400 coli form/100 ml (di sumur) dan 31 coli/100 ml (jet pump). Padahal, normalnya kandungan bakteri coli pada air sumur hanya 50 coliform/100 ml, sedangkan pada air sumur bor hanya 10/100 ml.
Menurutnya, hal itu diperkirakan akibat banyaknya pengunjung yang melihat longsoran sampah ikut menumpang buang air besar atau air kecil di sumur-sumur warga. "Mungkin, beberapa hari setelah longsor, banyak orang yang datang ke sana kemudian ikut ke kamar mandi warga sehingga berpengaruh pada tingginya kandungan bakteri coli pada sumur warga," tukasnya.
Arlina mengatakan, sumur-sumur warga Kp. Pojok tidak tercemari oleh limbah air sampah. Diperkirakan, yang tercemari itu di sekitar Kp. Cibungur Desa/Kec. Batujajar Kab. Bandung. Pihaknya tetap menyuplai air bersih ke Kp. Pojok setiap dua hari sekali. Suplai air itu pun dinilai cukup. Apalagi, di Kp. Pojok masih terdapat dua sumur bor yang dibangun pemerintah beberapa waktu lalu.
Menyikapi hal itu, jajaran Komisi B DPRD Cimahi antara lain Drs. H. Ade Irawan (ketua), Ir. Charles D. Tangkudung (wakil), Drs. Nadjmi Ali Imran (sekretaris), mendesak Dinas LH Kota Cimahi terus menyuplai bantuan air bersih ke warga Kp. Pojok. Hal itu disampaikannya menyikapi keluhan warga Kp. Pojok soal tersendatnya suplai air bersih ke sana. Bahkan, bantuan air pun datang jika diminta. Untuk itu, mereka mengingatkan Dinas LH untuk tetap menyuplai air bersih, bahkan jika memungkinkan kapasitasnya ditambah.
Seperti diberitakan "PR" sebelumnya, warga Kp. Pojok mengeluhkan air limbah sampah yang dialirkan ke sekitar pinggiran permukiman warga. Keberadaan aliran limbah sampah tersebut dinilai telah mencemari sumur-sumur warga. Untuk itu, mereka mendesak Pemkot Cimahi bersama Pemkot Bandung dan Pemkab Bandung segera mengalirkan air limbah tersebut ke tempat lain sehingga tidak mencemari lingkungan di sekitarnya.
<< Home