Friday, April 08, 2005

Tangerang Terancam Sulit Air Bersih (Tangerang threatened with clean water difficulties)

Source: Suara Pembaruan


08 April 2005

TANGERANG - Sekitar 65.000 pelanggan air bersih di wilayah Kabupaten Tangerang dan 13.000 pelanggan air bersih di wilayah Kota Tangerang terancam kesulitan air bersih karena Bendungan Cisadane atau yang dikenal dengan Pintu Air Sepuluh, yang berada di Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, mengalami kebocoran yang sangat serius.

Dari 10 pintu yang ada, sebanyak delapan pintu rusak, bahkan sebagian jebol. Akibatnya, air Sungai Cisadane yang dipergunakan sebagai bahan baku pengolahan air tidak masuk ke mesin intake atau pengolahan air.

Direktur Umum PDAM Kota Tangerang, Muharram, sewaktu ditemui Pembaruan, Kamis, di kantornya, mengatakan, dia sangat mencemaskan kerusakan pintu bendungan karena menyebabkan permukaan air Sungai Cisadane di kawasan bendungan menyusut.

English Translation

April 08 2005

Tangerang - Around 65,000 clean water customers in the Tangerang Regency territory and 13,000 clean water customers were in the Tangerang City territory threatened by the clean water difficulty because of the Cisadane Dam or that was known with the Lock Ten, that was in the Mekar Sari District, the Neglasari Subdistrict, the Tangerang City, experienced deficit that very serious.

From 10 available doors, as many as eight broken doors, in fact partly was broken.
As a result, the Cisadane river water that was utilised as the raw material of the processing of water did not enter the machine intake or the processing of water.

Umum PDAM Kota Tangerang Director, Muharram, when being found by Reform, on Thursday, in his office, said, he really alarmed damage of the door to the dam because of causing the Cisadane surface of the river water in the dam region to shrink.


Karena air dari bendungan tidak bisa masuk ke intake, PDAM kota terpaksa hanya mengandalkan persediaan air di penampungan. Namun kerusakan pintu air bendungan itu segera diatasi dengan cara sederhana, yakni dengan menambal menggunakan pasir, plastik, dan pelepah pisang.

PDAM setempat sudah melaporkan masalah ini ke wali kota. Selain itu, PDAM sudah melayangkan surat ke Balai Pengembangan Sumber Daya Air (BPSDA) dan Provinsi Banten untuk meminta agar segera dilakukan perbaikan permanen.

Informasi Dinas Pekerjaan Umum Banten menyebutkan, pengerjaan perbaikan bendungan baru akan ditenderkan pada Mei mendatang dan realisasinya sekitar Agustus. Namun, yang akan diperbaiki hanya dua pintu, sedangkan sisa pintu yang rusak dibantu perbaikannya dari Departemen PU yang baru akan direalisasikan pada 2007.

Menurut Muharram, instansinya mengkhawatirkan cuaca yang kini sudah memasuki musim kemarau karena dipastikan akan menurunkan ketinggian permukaan dan debit Sungai Cisadane. "Terus terang kami sekarang hanya mengandalkan hujan dari Bogor yang masuk ke Sungai Cisadane. Kalau sudah masuk musim kemarau, kita tidak tahu apa yang akan terjadi," ujarnya.

Kepala Bagian Perawatan PDAM Kota Tangerang, Toto Sugiarto didampingi Kepala Bagian Produksi, Sumarya mengungkapkan, kebocoran terjadi pada pintu nomor 8, dan baru diketahui pada pukul 11.00 WIB Minggu lalu.