Tuesday, May 03, 2005

Presiden: Indonesia Krisis Air (President: Indonesia's Water Crisis)

Source: Tempo Interaktif



Kamis, 28 April 2005

TEMPO Interaktif, Jakarta:Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan kondisi sumber daya air di Indonesia sudah mencapai tahap kritis. Sejumlah daerah di tanah air, termasuk daerah kelahirannya di Pacitan, Jawa Timur, termasuk daerah yang sulit air.

Untuk itu Presiden memerintahkan kepada Departemen Pekerjaan Umum untuk mendaftar daerah-daerah yang mengalami krisis air. "Saya minta agar diajukan daerah-daerah yang perlu diprioritaskan untuk diselamatkan," kata Presiden dalam pencanangan Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air di Istana Negara hari ini (28/4).

Presiden mengatakan daftar prioritas daerah yang perlu diselamatkan ini penting untuk tindak lanjut peyelamatan. "Pemerintah akan melakukan langkah penyelamatan terpadu, sistematis dan terarah," kata dia.

English Translation

Tempo Interaktif, Jakarta: President Susilo Bambang Yudhoyono said the condition for water resources has in Indonesia achieved the critical stage. Several areas in the homeland, including his area of the birth in Pacitan, East Java, including the area that was difficult water.

So the President ordered the Department of the Public Works to register areas that experienced the water crisis. "I asked in order to be put forward areas that must be given priority to to be rescued," said the President in the National proclamation of the Movement of the Partnership of the Rescue of Water in the Country's Palace today (28/4).

The president said the list of the priority in the area that must be saved this was important for the follow-up peyelamatan. The "government will carry out the solidest step in the rescue, systematic and was directed," said he.


Ia juga menginstruksikan kepada lembaga pemerintah di tingkat pusat dan daerah untuk merumuskan langkah terpadu untuk menyelamatkan air. Menurutnya, masalah ketersediaan air bersih sudah memprihatinkan sejak lama di Indonesia.

Beberapa daerah memang telah mengalami kelangkaan sumber air. Ini membuat harga air bersih menjadi mahal. Di Gunung Kidul, harga air minum sekitar tiga-empat kali lipat dibandingkan harga air minum di Jakarta. "Pertambahan penduduk, penebangan liar, dan makin tipisnya lahan untuk tampung air merupakan ancaman serius ketersediaan air di masa sekarang dan depan," ujarnya.

Indikasi lainnya, kegiatan penyulingan air di berbagai daerah menunjukkan sulitnya air bersih tersedia. "Apakah kita mau menyuling air laut yang biayanya mahal," kata dia. Beberapa daerah lainnya yang juga bermasalah adalah Kebumen Selatan, Wates, Bantul, Wonosari, Wonogiri, Trenggalek, dan Tulungangung.

Menurut Presiden, pemerintah akan mengevaluasi pembangunan fisik terutama tata ruang selama ini apakah sudah selaras dengan alam atau belum.

Sedangkan dalam pidatonya, Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto mengatakan, pemerintah perlu pernyataan khusus soal penyelamatan air. Joko yang juga merangkap sebagai Ketua Harian Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air ini mengatakan, akan merumuskan langkah konkret penyelamatan air.