Tuesday, June 07, 2005

Debit Air Permukaan Terus Menurun (Surface Water Debit Continues To Fall)

Source: Pikiran Rakyat




BANDUNG, (PR).-
Debit air permukaan dan bawah tanah di Kota Bandung terus mengalami penurunan, akibat kian menyempitnya daerah tangkapan air di bagian hulu. Oleh karena itu, upaya penghijauan kembali lahan-lahan di areal tangkapan air menjadi keharusan.

Hal itu dikemukakan Wali Kota Bandung Dada Rosada di sela-sela acara gerak jalan dan tanam pohon menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Lapang Dengdek Punclut, Minggu (5/6). Kegiatan tersebut diselenggarakan Asosiasi Praktisi Radio Siaran Indonesia (Aspirasi).

Prakarsa penanaman pohon pelindung yang dilakukan beberapa kelompok masyarakat, dinilai tepat. "Sebab, kita tidak mungkin menunggu lebih luas dan besar kerugian serta kerusakan yang diderita, untuk melakukan penghijauan," kata Dada.

English Translation

Bandung, (PR).-
the surface water Debit and underground in the Bandung City continued to experience the decline, resulting from increasingly the reduction in the area of the arrest of water in the upstream part. Therefore, re-reforestation efforts of lands in the area of the arrest of water became the obligation.

That was raised by the Bandung Mayor the Rosada Chest in gaps of the road of the movement agenda and buried the tree welcomed the environmental Day A the World in Open Dengdek Punclut, Sunday (5/6). This activity was held by the Association of the Practitioner Indonesian Broadcast Radio (Aspirasi.

The planting initiative of the protective tree that was done by several of the community's groups, it was thought exact. "Because, we were not possible to be waiting more wide and big the loss as well as damage that was suffered, to do the reforestation," said the Chest.


Salah satu kawasan yang dianggap penting yakni kawasan Punclut, karena kondisinya memang kritis. "Perlu dilakukan langkah-langkah agar degradasi kualitas alam dan lingkungan hidup di kawasan Punclut tidak berlarut-larut," ujar wali kota.

Lebih lanjut disebutkan, konsep pengembangan dan perluasan tegakan dengan penanaman pohon pelindung dan penghijauan merupakan tuntutan alam yang tidak dapat dikesampingkan. Oleh karenanya, Dada menaruh harapan agar kawasan hulu Kota Bandung tetap terjaga dan terawat habitatnya.

"Selain itu, pada kawasan hilir, kita harus semakin kuat mengendalikan tindakan ekspansionistik terhadap alam dan lingkungan. Hal itu dapat ditempuh dengan melakukan berbagai tindakan arif, seperti gerakan hemat dan menabung air, normalisasi sungai dan kali, serta pengendalian pencemaran dan lingkungan," kata Dada.

Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Sonjaya Akbar menyatakan, kegiatan itu dilakukan karena termotivasi oleh warga masyarakat kawasan Punclut yang merupakan bagian dari warga Kota Bandung.

Penanaman pohon itu diikuti 139 kelurahan yang ada di Kota Bandung. Namun, berdasarkan data, hanya 115 kelurahan yang turut andil di dalam kegiatan tersebut. Menurut Sonjaya, kegiatan tersebut akan kembali dilakukan pada tanggal 25 September 2005, saat Kota Bandung berulang tahun ke-195.